Review
Film SPLIT
Sutradara
: M Night Shyamalan
Tanggal
Rilis : 15 Februari 2017
Genre
: Drama, Horor, Misteri, Suspense
Pemeran
: James Mc Avoy (Kevin Wendell Crumb), Anya Taylor-Joy (Casey), Jesica Sula
(Marcia), Haley Lu Richardson (Claire),
Betty Buckley (Dr. Karen Fletcher)
Setelah
beres makan siang dan melewati sekumpulan remaja yang sedang antri di XXI,
entah ada kekuatan apa yang menarik langkah saya. Oke, agak sedikit menyebalkan
ketika menghampiri bioskop sendiri, makanya tidak terlintas sedikit pun ingin
melihat film romantis yang sedang digandrungi ABG saat ini. Di samping saya,
ada tiga orang mahasiswi yang tidak sedang membicarakan cowok (untungnya)
melainkan rute mana yang akan mereka lewati untuk pulang. Sambil mengantri yang
tak pasti, akhirnya saya bertanya kepada salah satu di antara mereka.
“Mau
nonton film apa?”
“Split,”
katanya.
Hmm,
saya sedikit berpikir meskipun niat awal mau berburu film ULAR TANGGA karena
ada perjalanan tentang naik gunung, covernya mengingatkan pada “Jumanji”.
Setelah melihat jadwal film, sayangnya Ular Tangga kok enggak ditayangkan di
sana. Baiklah, ganti tujuan. Teringat ketiga ABG yang tadi mengantri dan
kebetulan saya enggak punya teman, akhirnya menontonlah film tersebut dan
gabung dengan mereka bertiga #SKSD
Film
ini dimulai dengan pesta ulang tahun Claire (Haley Lu Richardson) di kafe. Casey
(Anya Taylor) seorang introvert yang
bahkan tidak memiliki teman, hanya karena kebaikan Claire dia diundang dalam
pesta sederhana itu. Setelah lama menunggu jemputan, ayah Claire memutuskan mengantar
teman-teman putrinya termasuk Marie (Jesica Sula). Sayangnya, di tempat parkir ketiga
gadis itu diculik, menyadarai yang masuk bukan ayahnya Claire berusaha
mencegah, tetapi ketiganya dibius. Saat sadar mereka telah berada di sebuah
ruangan bawah tanah, dengan berbagai pertanyaan siapa yang menculik dan apa
motifnya.
Dennis
( McAvoy) sang penculik yang sangat perfeksionis, anti debu, pakaian perlente,
bicara sangat berwibawa, dan tidak boleh dibantah, meminta salah satu dari
mereka untuk menari, tetapi Marie terus-terusan berontak hingga membuatnya
kesal.
Hari
selanjutnya, mereka melihat dari celah pintu seorang wanita ada di sana, dengan
terus menggedor dan meminta bantuan mereka berharap perempuan itu ikut
membantu. Sayangnya, ketika pintu dibuka
ketiga gadis itu terkejut karena perempuan itu yang mengaku bernama Patricia,
tak lain adalah Dennis itu sendiri. Ketiganya kebingungan dengan perilaku
laki-laki itu, ada hal aneh di dalam dirinya. Claire yang paling tangguh dan
yakin harus melawan penculik itu, menemukan jalan lewat atap, sayangnya
tindakan ini justru merugikan dirinya. Begitu pun usaha Marie saat hendak kabur
menyebabkan mereka disekap di ruang terpisah.
Split
bercerita tentang Kevin yang memiliki 23 kepribadian, dan akan memunculkan
kepribadian ke-24 dengan menculik ketiga gadis tersebut sebagai pemicunya.
Seorang psikiater Dr. Fletcher yang
telah merawat Kevin mulai curiga karena berkali-kali menerima email yang meminta
bantuan dari salah satu kepribadian Kevin yaitu Barry seorang designer fashion dengan gaya yang
melambai dan periang. Namun, berkali-kali Barry dicekal untuk tidak muncul di
sisi pribadinya yang lain, Dennis yang kini memiliki kekuatan lebih untuk
mengendalikan siapa yang seharusnya muncul. Ditambah Patricia dan juga Hedwig
seorang anak usia 9 tahun.
Dr.
Fletcher yang mulai curiga mendatangi tempat tinggal Kevin, di sana ia
menemukan gadis yang disekap. Namun, usahanya untuk mengendalikan Kevin gagal,
semua terlambat saat The Beast
kepribadian yang ke-24 telah menguasai seluruh diri Kevin. Tanpa bisa
dikendalikan, monster tak punya hati itu membunuh korbannya satu per satu,
mulai dari Dr. Flecther, Marie, dan Claire. Casey yang telah mengetahui
kepribadian Kevin mencoba melarikan diri, satu-satunya cara ia melepaskan diri
adalah pesan yang ditulis Dr. Fletcher.
Say his name “Kevin Wendell Crumb”
Sang
monster melihat sesuatu yang berbeda dari Casey, tubuh penuh luka, hati serta
mata yang menyimpan duka akibat perlakuan pamannya selama bertahun-tahun. Casey
bukanlah anak yang bahagia di dunia, itu yang membuat The Beast tidak bisa
membunuh Casey.
Sayangnya,
di film Split ini 23 karakter Kevin tidak muncul semua, hanya beberapa dan tidak
memiliki porsi besar yang akhirnya membuat saya tidak merasakan perbedaan besar
di antara kepribadian Kevin kecuali Barry dan Hedwig. Dengan genre thriller ini, sesungguhnya saya
membutuhkan lebih ketegangan di setiap adegan, sesuatu yang lebih sadis, lebih
membabi buta, nyatanya saya merasa film ini gagal menghadirkan suspense. Baiklah,
maafkan saya para pecinta McAvoy, saya merasa di sana perannya kurang begitu
total, dia masih meraba setiap karakter yang berbeda.
Ending
menggantung dan entah bagaimana nasib Casey setelah kembali pada pamannya ini
menjengkelkan. Sejujurnya saya tidak mendapat kepuasan dari kisah ini, di luar
ekspektasi ya. Sepertinya, sutradara membuat film ini menggantung karena akan
dibuat sequel tentang hubungan dengan
Mr. Glass. Well, let see entah ya
menurut penonton lain. Menurutku sih biasa aja. Not special, tapi untuk penggemar McAvoy harusnya tetap nonton.
Btw,
aku suka karakter Claire yang tidak mudah menyerah. Dan body-nya Anya Taylor uwuwuw … gitu ya haha :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar