Perempuan adalah kemisteriusan. Katanya mereka
tercipta dari tulang rusuk pria, pakai bim
salabim, abra kadabra atau kun fayakun?
Aku masih belum paham. Andai saja perempuan
diciptakan dari hati, mungkin pria takkan serumit ini untuk menyelami jiwanya.
Dengan begitu, kaum Adam pun akan berhati-hati untuk menyakiti hati mereka.
“Ini gila!”
Perempuan itu membanting koran pagi yang dia baca.
Berita tentang kasus pelecehan seksual dan pembunuhan seorang belia. Pagi yang
dipenuhi dengan ocehan, sedang aku hanyalah pendengar setia.
Entah dia tercipta dari tulang rusuk, hati, atau
pun otak lelaki, tetap saja jiwanya takkan terselami, pemikirannya tak mampu
kubaca. Aku selalu menjadi orang paling dungu di depan kaum perempuan.
“Selamat pagi, Annora.”
Dia terdiam, masih memberengut kesal pada berita
itu. Kuhidangkan secangkir kopi yang masih mengepul dengan dua helai roti.
Sarapan sederhana yang bisa kubuat. Andai dia menyadari, kurang apa lagi
pengorbananku?
Pernah suatu hari, dia basah kuyup dan kedinginan
di jalanan. Kubalutkan jaket untuk menghangatkan tubuhnya. Esoknya, aku sakit
berhari-hari, tak apa, asal jangan dia—wanita yang kucintai. Setelah kehilangan
cinta pertamanya, dia begitu lemah dan terpuruk. Melupakan segala hal dalam
hidupnya. Bagaimana bisa dia lupa padaku? Sementara, aku yang rela terluka
untuknya.
Annora, aku sakit
jika melihatmu menangis.
“Bri ...,” panggilnya. Tatapannya tiba-tiba
meneduh. Ada sesuatu yang terasa janggal pagi ini. Lantas, dia menyodorkan
bungkusan kecil dari balik punggungnya. Entah kapan dia menyembunyikannya di
sana, luput dari penglihatanku.
“Selamat ulang tahun, Brian,” ucapnya membuatku
terperanjat.
“Thank’s,
Annora.”
“Panggil aku ibu, Bri!” bentaknya.
Oh, pagi ini dia kembali. Ada gurat bahagia di
wajahnya, seperti sebuah rasa yang meletup-letup dari dasar hatiku. Hidupku
adalah permainan, jika sekarang menjadi teman, bisa jadi esok keluarga, bahkan
orang asing.
Terima kasih, hari ini kau hadir sebagai ibu, entah
esok hari. Bisakah kau mengingatku sebagai anakmu tiap hari? Meski hari ini
bukan hari lahirku.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar