#Plak
Tamparan keras mendarat di pipi. Selama kurang lebih setahun
di KBM apa yang sudah dilakukan? Karya apa yang sudah kamu sumbangkan ke
Frankfurt, Jerman? (Mengingat momen saat Bunda Asma mengikuti acara kepenulisan di sana, alhamdulillah beberapa antologi dibawa di Hall of Fame KBM. Yuhuu ....
Baiklah, belum banyak sih, tapi setidaknya ada beberapa karya
pernah kita torehkan bersama. Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada
kakak-kakak senior telah berbagi ilmu yang sangat bermanfaat, saling memberi
semangat, oh, bagian ini tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Pokoknya,
sebuah pengalaman dan pembelajaran luar biasa menjadi bagian dari keluarga KBM.
Kepada para panitia yang sukses dengan acara kemarin terima kasih Ketum
Pardiman, Teteh Ingeu, Teh Desi, Teh Hafidah, Teh Yu, Teh Risma, dll
Berdasarkan hasil Writing Camp kemarin bersama Pak Isa
Alamsyah. Saya ingin berbagi sedikit pengalaman. Sebelumnya kita sudah
ditugaskan untuk membuat cerpen yang akan dibedah. Sayangnya, tidak semua
sempat dibedah. Namun, dari karya teman-teman kita banyak belajar.
Inilah beberapa hasil diskusi bersama Pak Isa (pertanyaan
saya buat sendiri, jawabannya sesuai penyampaian Pak Isa, cuma karena lupa-lupa
ingat ini pakai bahasa saya yee ... mohon dimaafkan kurang dan lebihnya.
#Pertanyaan 1 : Pak, bagaimana sih membuat karya yang bagus?
Jawab : Gampang banget! Milikilah buku 101 Dosa Penulis
(Haha ... promo nih Pak Isa.)
Sebenarnya buku ini bisa menjadi salah satu
panduan dalam menulis, cukup banyak membantu, tapi bukan berarti kalian tidak
boleh melanggar (bukan Al-Quran kok :D).
Hanya saja langgarlah dosa-dosa itu asal
tulisan kalian dijamin bagus dan lebih baik.
#Well
... kebanyakan sih, nggak lebih baik.
#Pertanyaan 2 : Dosa-dosa apa saja sih yang sangat
berpengaruh terhadap kualitas buku?
Jawab : 1. Dosa dalam ide
2. Dosa
dalam judul
3. Dosa
dalam opening
4. Dosa
dalam konflik
5. Dosa
dalam ending
Kelimanya adalah intisari cerita. Soal teknik dan detail
menulis masih bisa diperbaiki. Tapi jika kelimanya salah menggarap, maka mengurangi
kualitas. Kualitas sebuah buku akan berpengaruh terhadap minat pembaca.
#Pertanyaan 3 : Bagaimana sih cara Bunda Asma membuat
buku yang berkualitas?
Jawab : Asma Nadia tahu bahwa uang 50 ribu bagi kebanyakan orang sangat berharga.
Pengalaman Asma ketika mengisi acara di
sebuah stasiun radio. Ada seorang tukang pel, menghampiri : “Mbak, saya sudah membaca
dan saya nabung untuk beli bukunya, lho.”
Nah, jika buku kita jelek, maka dosa membuat
orang lain kecewa. Karena peduli, tidak ingin membuat kecewa menulislah dengan
niat baik, membahagiakan orang dengan tulisan kita. Maka hasilnya akan lebih
dan mereka pun puas, tidak merasa sia-sia telah mengeluarkan atau menyisihkan
uangnya.
Intermezzo : Pas bagian ini tiba-tiba
sekelebat bayangan cowok-cowok kece lewat, ada yang pake jaket ijo sangat
kontras dengan warna kulitnya :D Terus seseorang dengan rambut yang hampir
menyerupai Edi Brokoli, pakai jaket levis dalemnya kaos KBM.
Teteh Erie bisik-bisik itu Eyang Wiro sama
Kang Dana, kepala jadi ikut muter 180˚.
#Gagal fokus ... terus lupa sama pembahasan
selanjutnya.
Itu dulu ya, sebenarnya masih banyak pelajaran yang bisa
diambil dari camp kemarin. Insya
Allah kapan-kapan dilanjut lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar