Oleh : Nanae Zha
Sepasang mata
itu berbinar, sorot mata penuh antusias melihat jejeran sepatu dan tas branded yang sedang diskon
besar-besaran. Hatinya kebat-kebit ingin segera memasuki toko yang begitu
sesak, jangankan untuk berjalan, untuk bernapas pun akan kesulitan di sana.
“Sena?!” Damar tampak geram, tidak menggubris dirinya yang sedari tadi
terus bicara. “Apa kamu mau masuk?”
“Bolehkah?” tanyanya penuh harap.
Damar mengangguk, ia tahu Sena tak mungkin bisa dihentikan meski ia
bilang tidak. Jika memang tidak pun, Sena akan terus merengek setelah sampai
rumah. Damar mengetahui dengan jelas hobi istrinya yang tidak bisa ia
kendalikan. Namun, baginya membahagiakan Sena adalah hal utama.
Seharian ini Sena benar-benar lupa waktu, ia kembali saat sore menjelang.
“Apakah kamu hanya akan menghabiskan uang dan waktumu untuk belanja?”
“Tentu saja tidak! Pada akhirnya kamulah yang menjadi prioritas utama
dalam hidupku. Happy Anniversary.” Ia
menyodorkan bungkusan kecil yang baru saja dibelinya sebagai kado pernikahan
mereka.
Ah, lagi-lagi Damar hanya bisa terdiam, ia selalu luluh pada senyum
wanita di sampingnya. Sena mendekapnya erat, Damar membalas dengan mencium
kening istrinya. Mereka sadar tak ada yang lebih berarti dari moment berdua seperti ini.
***
-END-
Cianjur, 04 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar