Oleh : Nanae Zha
“Irasshaimasu.
Hajimemaste, watashiwa Ryu desu.”[i]
Ryu Yamada, dialah yang
akan menjadi guide-ku selama seminggu
di sini. Sebuah kota asing yang baru kali ini aku injak. Sebuah pertukaran
pelajar singkat yang menjadi cerita antara aku dan dia.
Selama satu minggu, aku
mengunjungi banyak tempat bersejarah yang memang diutamakan sebagai riset tugas
sekolah. Dialah yang selama ini menemani perjalanan, entah kenapa rasanya aku
bisa betah berlama-lama di sini. Bukan hanya karena indahnya pemandangan Kyoto, tapi semua karena dia. Pria putih bermata sipit.
“Dhea, hari ini terakhir kita bersama. Adakah tempat
yang ingin kamu kunjungi?” tanya Ryu di sela-sela kesibukanku memotret Tokyo
Tower.
“Ryu, aku mau pergi ke Kyoto.”
“Baiklah, aku akan menemanimu.”
Seperti janjinya, ia menemaniku menghabiskan hari terakhir di Jepang. Kyoto
memang indah dengan segala peninggalan sejarahnya. Namun, Philosopher's Path
saat musim semi adalah salah satu tempat terindah dan teromantis di kota ini. Ratusan
pohon sakura berbaris di sepanjang pinggir kanal, membuat kuil-kuil yang berada
di sekitar jalan tersebut terlihat makin indah.
“Terima kasih, Ryu. Kamu sudah membuat perjalanan ini begitu berwarna.”
“Tidak! Justru kamulah yang sudah mewarnai hidupku. Dhea, tsukiatte kudasai?!”[ii]
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar