Oleh : Nanae Zha
Satu waktu di sepertiga
malam.
Kasih dengan segala
keterbatasan, hadir menyempurnakan.
Debaran menyelisik
selasar jiwa.
Menautkan janji dalam
ikatan atma, menyemat kata setia di jemari alam.
Oh, mungkinkah aku
jatuh cinta?
Binarmu bagai sabda.
Menggeletar sepanjang kamaloka.
Sepenggalah waktu
buatku terjaga.
Menghitung detik terbuang
percuma.
Embun kian menyusut,
mengecup hawa lereng puncak Kalimaya.
Lama terbuai dalam
balutan jubahnya, hitam tampak berwarna, dingin namun menghangatkan.
Di sepertiga malam ...
kembali menggelar sajadah, bersujud pasrah.
Menguntai dedoa, memilin
tasbih, menanti kalam.
Sepi membelenggu, menyawar
cita, meredup-redam mimpi, layangkan perih.
Ikrar menyatu dalam
sembilu—tak pernah tahu.
Termaktub dalam pijar
semesta.
Tak seharusnya cinta bersyarat.
Sejatinya memberi tanpa
menerima.
Merenda ikhlas untuk bermunajat.
Akhirnya, mencintaimu
dalam diam adalah pilihan
; meski berujung menyakitkan.
Cianjur, 04 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar