Kamis, 20 Agustus 2015

REVIEW MENIKAHLAH DENGANKU



Judul : MENIKAHLAH DENGANKU
Penulis : Annisa Andrie
Penerbit : Bentang Pustaka

Aku suka design covernya yang simple, dan judulnya itu yang membuatku nggak bisa berhenti untuk bilang NO NO NO! Karena aku pernah punya draft yang judulnya sama. Dan akhirnya setelah baca ulang naskah itu lebih baik masuk tong sampah haha ...
Penasaran dengan judulnya, berharap di dalamnya memang ada tips untuk ngajak cowok merit tanpa terlihat agresif haha :D Oke, abaikan harapan itu karena ternyata di dalamnya tidak ada tips dan trik menggaet cowok.

Novel ini menceritakan perjalanan cinta Jenna dan Satura yang bener-bener perfect, nggak ada masalah dalam hubungan mereka sampai akhirnya hari pernikahan ditentukan. Siapa yang bisa menebak? Mungkinkah semua berjalan sesuai rencana? Who knows?!
Kisah cinta manis yang dibumbui dengan persahabatan ajaib, konflik geregetan, Satura yang bikin gemes dengan keraguannya, Rigel dengan kekocakannya, ah semua terangkai sesuai porsinya. Ending yang bikin dilema antara menyayangkan dan membahagiakan. Pokoknya campur aduk deh, baca novel ini.

Setelah empat tahun menjadi jurnalis dan berhasil menelurkan novel yang berjudul “Journalova” kini semakin aktif di dunia kepenulisan. Dengan novel terbarunya “Menikahlah Denganku” yang diterbitkan Bentang Pustaka membawa nama Annisa Andrie menjadi jajaran penulis yang cukup diperhitungkan. Apalagi sekarang mulai sibuk dengan projek terbarunya “RUN” yang menggaet cowok cakep sebagai pasangan duetnya hihihiy ... Selamat buat Mbakku yang kece badai, sukses terus dengan karyanya. Semakin termotivasi. Doakan adikmu menyusul ya! Muaacchhh ... muaacchhh ...

Penasaran kan, siapa akhirnya yang akan mendampingi Jenna. Seperti halnya aku yang masih penasaran dengan seseorang yang akan mengucapkan kata “Nae, menikahlah denganku!” #eeaaa :P


Senin, 17 Agustus 2015

Review Novel Derita Karyawan



Judul : DERITA KARYAWAN
Penulis : WENDA KOIMAN
Penerbit : Cakrawala

Haaiii ... setelah menyelesaikan lomba 17-an dan nggak menang satu pun, menyadarkan saya ternyata nggak berbakat di sana. Akhirnya, kembali pada kemampuan menulis #lebih tepatnya menulis status :P Oh, abaikan hastag #review itu ya, karena saya bukan reviewer atau blogger, hanya penikmat kata yang ingin berbagi cerita. Saya nggak perlu menjelaskan lagi siapa Kak Wenda, kan? Penyuka FTV Starvision pasti pernah nonton, beberapa skenarionya beliaulah yang buat ayyeee ....

Eits, kali ini bukan tentang skenario FTV, tapi mengenai salah satu bukunya yang berjudul DERITA KARYAWAN. Dari awal membaca judulnya udah pasti nih pengalaman nggak enak sebagai karyawan. Dan sebagai karyawan jadi merasa tergugah untuk mengetahui lebih banyak lagi. Siapa tahu bisa menginspirasi dengan membuat buku tandingan DERITA BOSS heuheu ...

Suka banget sama blurb-nya :

Beginilah derita karyawan ... kerja keras penuh beban. Salah sedikit kena amukan. Nggak hati-hati turun jabatan. Pulang cepat sangatlah rawan, loyalitas jadi kewajiban, nggak loyal dilempar nisan. Tanya naik gaji amat riskan. Minta cuti sungkan, kebanyakan aturan. Pikiran semakin tertekan. Jiwa raga seperti ditawan. Hidup semakin menyedihkan.

Miris banget ya jadi karyawan :D
Di buku ini menceritakan segala pengalaman unik si Jojo, dari awal sampai akhir bikin iba sama nasibnya yang sial mulu. Entah kapan si Jojo akan hidup bahagia, dimulai sejak pengangguran, mencari pekerjaan, menjadi karyawan lalu ditendang habis-habisan.

Ini tips kacrut si Jojo sebelum interview, sebaiknya ditelaah dulu sebelum dipraktikkan karena efeknya sangat berbahaya ternyata haha ...
1.       Jangan kelihatan kayak orang susah yang lagi butuh banget kerja, ntar ditawarin gaji kecil.
2.       Harus bisa membina keakraban sama bos, jangan terlalu kaku.
3.       Tunjukkan keahlian.

Pokoknya ada-ada aja deh ulah si Jojo dalam menjalani hidup, mulai dari pramuniaga toko, bintang iklan, sales kacamata, sales bra, agen rahasia dan akhirnya menjadi seorang motivator muda, ending yang ciamiikk buat Jojo. Selamat Jojo ... setidaknya hidup memang tidak semudah apa kata Om Mario Teguh :D

Baca deh bukunya daripada penasaran, dijamin akan membuat harimu terasa indah dan selalu bersyukur bahwa nasib kita lebih baik daripada Jojo. Salut buat Kak Wenda yang punya segudang ide untuk membuat hidup Jojo menderita :D
Coba sini lempar sedikit idenya buat aku.

Terima kasih atas nasihat dan bukunya. Semoga suatu hari akan menerbitkan karya sebaik Kak Wenda. Aamiin.

Minggu, 16 Agustus 2015

Dilematik Hak Dan Kewajiban


 Oleh : Nanae Zha




Banyak orang yang meminta hak, tapi lupa pada kewajiban.
Apa yang sudah negara berikan untukmu? Think again, guys! Lalu, apa yang sudah kamu lakukan untuk negaramu?

Banyak!
1.      Saya sudah jadi WNI yang baik dengan membayar pajak meskipun uang pajaknya dikorupsi.
2.      Saya menjadi peserta BPJS meski dengan terpaksa karena diragukan program dan etos kerjanya. J
3.      Selalu ikut menyumbang suara ketika Pemilu meskipun tidak ada yang sesuai hati nurani :P
4.      Bayar listrik, bayar PAM, dan bayar POLISI kalau kena tilang #plak!
5.      Saya juga sudah menjaga lingkungan dengan buang sampah pada tempatnya dan buang mantan ke tong sampah :D

Kurang apalagi coba? Mengikuti aturan dan program pemerintah dengan baik dan bijak. Melaksanakan wajib belajar 12 tahun bahkan lebih, masih bersyukur nggak ada Wamil seperti di Korea. Teman saya lebih parah demi menjalankan program pemerintah yang cukup dua anak. Dia mah udah di KB sebelum nikah, katanya taat pada aturan pemerintah #Dezziiiggg

Begitulah kata ego saya. Terus negara sudah ngasih apa buat saya?
Banyak! Pemerintah sudah melakukan hal positif kok buat memajukan dan mensejahterakan negeri ini. Ya, segala sesuatu memang harus bertahap, ada prosesnya Setiap pembangunan negeri, pertumbuhan perekonomian, dan stabilitas keamanan negara selalu diutamakan apalagi kesehatan dan pendidikan.

Proses terus ... kapan buktinya?
Buktinya, kamu bisa menikmati jalan dan akses transportasi lebih mudah. Seperti tol dan perbaikan jalan lain itu dari pajak kalian kok, tenang tidak dikorupsi semuanya. (Tidak semuanya? Berarti sebagian ... #mikir keras)

BPJS juga bagus, dengan visi misi mensejahterakan kesehatan dengan sistem saling silang maka yang tidak mampu bisa dibantu biaya pengobatannya.
(Nah, nah ... saling silang maksudnya iuran dari kami sebagai masyarakat, karyawan, PNS dll. yang tiap bulan mesti kena potong gaji? Terus gembar gembor deh ke rakyat miskin ini program pemerintah gratis. Gratis dari Hongkong! wong kita yang iuran kok pemerintah yang dapet nama baik. Whuuuu!!!)

Ah, sudahlah berbicara soal itu memang nggak bakal ada habisnya. Banyak argumen dan pendapat yang menuai pro kontra. Kakek buyut saya saja rela mengorbankan nyawa, mengangkat senjata demi mengusir penjajah tanpa minta balas jasa karena untuk mendapat tunjangan veteran pun masih harus pakai uang katanya, ckckck ....
Ini udah hidup senang, damai, sentosa masih meributkan mana yang harus didahulukan, hak atau kewajiban? Coba deh itu listrik, akses internet dan kemudahan mendapat informasi darimana kalau bukan pemerintah yang ikut andil bagian.

Silakan merenung sejenak, siapa yang belum mendapatkan hak dan melaksanakan kewajiban. Kita atau pemerintah? Mungkin kedua-duanya, makanya saling introspeksi dirilah hehe .... Seperti saya belum bisa memberikan banyak kontribusi karena tidak punya kuasa, pendidikan dan skill yang mumpuni untuk membawa bangsa ke arah lebih baik. Jadi, daripada muluk-muluk yang bisa saya lakukan ya cuma menulis status nggak jelas kayak gini #pletak

Mengajak kembali teman-teman untuk selalu bersyukur dan melakukan kegiatan sepositif mungkin. Karena negeri ini butuh pemuda yang mencari solusi bukan pemuda yang cuma bisa memaki-maki begitu kata Kang Emil. Yihaaa!

Hari ini tanggal 17 Agustus 2015 saya mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-70 semoga semakin jaya dan bangkit menjadi bangsa yang bermartabat. Untuk mewujudkan semua itu, awali dari diri sendiri. Semangat!