Kamis, 26 Januari 2017

Pengakuan Dosa



Manusia itu tempat sejuta khilaf. Berkali berjanji berkali mengingkari. Sudah terlalu sering kata ini mengucap taubat, tetapi larangan itu kembali dilakukan baik sengaja mau pun tidak.
Ini beberapa pengakuan dosaku :

1.      Lalai dalam ibadah
2.      Membicarakan orang lain (ghibah)
3.      Berperasangka buruk
4.      Iri dengan kesuksesan orang lain
5.      Rendah diri
6.      Pemalas
7.      Teledor
8.      Manajemen diri/ waktu yang buruk
9.      Labil mengontrol emosi
10.  Mengulangi kesalahan yang sama

Hanya sedikit dari jutaan aib yang Allah sembunyikan, itu yang mesti kita syukuri bahwa Allah masih sayang dan menutup tirai aibmu. Tak terbayang, kan? Seandainya tiap dosa yang kita perbuat diketahui orang lain. Lantas kenapa hanya malu pada manusia, tetapi kepada Allah tidak?

Ini hanya celoteh pada diri sendiri, mengingatkan diri jauh lebih baik daripada mengingatkan orang lain sedang kita saja masih diliputi kekhilafan. Semoga perenungan ini membuat saya kembali berpikir banyak hal, ke depannya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Kamu, sudahkah merenungi diri hari ini?

#Day10 : Writing Challenge Kampus Fiksi

Surat Cinta yang Menjadi Rahasia

Untukmu yang masih dirahasiakan Tuhan.
Kau tahu seberapa lama aku menunggu kehadiranmu hanya untuk mengucap kalimat sakral? Penantian itu terasa panjang dan melelahkan. Tahukah kau, berapa ratus orang yang mengasihani hanya karena aku belum bertemu dengan jodohku? Tak pedulikah kau atas rasa sakit dari tajamnya ucapan mereka yang tanpa dosa mempertanyakan hal yang begitu sensitif? Lantas mereka tersenyum kadang terbahak, menertawakan sesuatu yang tak pernah terdengar lucu. Tidak sekali dua kali, antara wajah simpati atau peduli aku tak bisa membedakan keduanya, intinya bagiku mereka memasang ekspresi yang sama. Kasihan. 

Kau masihkah menunggu atau mungkin sedang berpetualang mencari jalan pulang? Pesanku hanya satu, jangan terlalu jauh melangkah dan semakin menyesatkanmu jauh dariku. Mungkin kita berdua pernah sama-sama tersesat, belok di persimpangan yang salah. Namun, percayalah kini aku memilih berhenti dan menunggumu di gerbang yang sama. Di gerbang yang dulu antara sadar dan tidak sadar kita telah dipertemukan, diikat dalam satu benang merah yang tak bisa dilepaskan. Ya, kini aku seringkali memintamu pada-Nya. Meminta agar kita berdua di pertemukan kembali dengan ridho-Nya. 

Aku berharap ada sedikit keajaiban bahwa Tuhan membisikkan namamu dalam mimpi agar mampu kupertegas untuk menyebutmu dalam doa. Entah kapan dan di mana Tuhan mempertemukan, tapi aku yakin akan ada jalan. Jangan pernah bosan memintaku dalam sujudmu. Hanya satu harapku ketika waktu itu tiba, kau tak pernah menyesal telah dilahirkan ke dunia. 

Yang masih menantimu dalam doa. 

#Day 9 : Writing Challenge Kampus Fiksi

Selasa, 24 Januari 2017

5 Fakta yang Berlawanan dengan 5 Opini



Orang itu hanya bisa menebak, selalu menganggap bahwa hidup orang lain jauh lebih baik. Coba ditukar denganku, yuk? Belum tentu kamu sanggup jadi aku, begitupun aku yang belum tentu sanggup jadi mereka.

Ini 5 opini yang berlawanan tentang kehidupanku:

1.      Bebas
Sebetulnya aku sangat terikat dengan aturan, baik di rumah mau pun di luar. Ada norma yang harus dipatuhi, baik agama maupun sosial. Orang cuma melihat bahwa aku adalah orang bebas yang tak perlu susah payah minta ijin kalau mau pergi ke mana pun. Tentu saja, aku pernah mengalami hal yang sama, seiring berjalannya waktu orang tua akan percaya dan memberi kebebasan, melepas di waktu yang tepat kapan kamu bisa dilepas.

2.      Banyak duit
Sering jalan-jalan bukan berarti banyak duit. Mungkin mereka kurang info, sama seperti backpacker yang ke mana-mana menikmati tempat dengan dana irit. Begitu pun aku, jika ada kesempatan diusahakan bisa dengan budget yang cukup. Karena harus hidup sederhana untuk bisa menyisihkan sedikit untuk isi perut wkwwk ....

3.      Jomblo
I-ini … ini, tidak seperti dugaan mereka, kok.
Aku tidak jomblo cuma single. Karena dalam masa hijrah, saya memilih untuk tidak pacaran. Single itu pilihan bukan berarti tidak laku, hanya belum menemukan orang yang tepat. Aku hanya sedang menunggu laki-laki gentle yang mau datang ke rumah dan berbicara dengan orang tua saya. Bukan seorang laki-laki yang banyak umbar janji atau berani nembak cuma dari media. Sini, temui keluarga dedek!

#promo terselubung haha :D

4.      Sombong
Kalau sudah dekat insya Allah ramah kok, perhatian dan penuh pengertian. Calon istri idaman pokoknya. #Plak! tapi jujur aku orang yang cuek. Hehe ....

5.      Kurang kerjaan
Dengan menulis bukan berarti kurang kerjaan. Justru aku semakin banyak kerja, banyak mengejar waktu, banyak hal yang harus segera dirampungkan. Makanya, menej waktu bagiku merupakan hal luar biasa.

Itu dulu saja deh beberapa hal yang kadang orang salah mengira. Menurutku, setiap orang punya pilihan, punya cara hidup. Tidak perlu terlalu kepo tentang mereka. Peduli? Ada banyak kepedulian yang lebih positif misalnya dukung mereka meskipun bukan secara materil minimal dalam bentuk doa.

Seperti halnya aku yang belum dapat jodoh. Tidak perlu ribut memikirkan siapa jodohku, kapan akan segera menyusul yang lain? Cukup dengan doa, karena doa yang diam-diam kepada saudara muslim insya Allah akan dikabulkan.

Cara agar Kuat dari Patah Hati



Apa yang membuatmu merasa lebih kuat?

 Ini bukan soal fisik, bukan soal otot, tapi tentang seberapa tegar kamu menjalani kerasnya kehidupan. #halah
Sebenarnya kekuatan itu ada dalam diri, lalu bagaimana cara kita memunculkan atau memaksimalkan kekuatan yang ada? Tentu saja dengan berlatih. Misalnya: berlatih patah hati berkali-kali wkwkwk ….

Baiklah, ini serius. Ada banyak cara memunculkan kekuatan diri versi saya :

1.      Niat : segala sesuatu kembali ke niat. Jika niat dalam diri ingin berubah kuat, insya Allah semuanya akan dipermudah.
2.      Usaha : jika setelah niat, maka wujudkan niatmu dalam bentuk ikhtiar. Kalau misalnya mau segera move on, maka jangan terus mengurung diri di kamar, bersosialisasi dengan banyak orang, mungkin jodohmu sedang mencari. Haha ….
3.      Dream note : Kalau kamu punya cita-cita, maka tuliskan mimpimu di setiap dinding kamar, biar sebelum tidur dibaca, pas bangun juga lihat. Dengan terus membuat dream note di sepanjang dinding kamar mungkin akan memotivasi kamu untuk segera mewujudkan satu per satu.
4.      Doa yang terlantun adalah kekuatan terbesar. Doa orang tua terutama, jadi sering-seringlah minta restu beliau. Semoga dengan begitu akan dipermudah segala harapan.

Kalau cara lain saya dengan membaca buku yang memberi banyak inspirasi. Banyak hal bisa dibagi dalam hidup termasuk motivasi. Ini salah satu quotes yang mungkin akan memotivasi:

Proses pencapaian itu sederhana: Bermimpi besar, terus percaya, berkarya dengan cinta, lalu ciptakan mimpimu.

Jika hidup yang keras ini bisa dilunakkan kenapa harus memakai kekerasan? Intinya jangan terlalu membebani hidup dengan segala pikiran yang terasa menyulitkan. Nikmati setiap momen karena entah kapan kita berhenti menikmati hidup. Mungkin satu detik kemudian, setelah saya berhasil memosting tulisan ini. Who knows?

Keep fighting!

Yang Dibanggakan tapi Diremehkan




Pernahkah kalian berada di posisi ini? Ketika hal yang dibanggakan, sebuah prestasi kecil yang pernah didapatkan justru mendapat respons negative. Pemikiran orang lain seringkali menjatuhkan mental. Sebanyak apa pun membangun kepercayaan diri, dalam sekali ucap bisa mematahkan semangat. Mungkin kita belum bisa menjadi kebanggaan semua orang, tapi bukan berarti bisa diremehkan.

Terkadang kita harus lebih pintar memilih teman, memilih lingkungan, memilih mereka yang bisa memberimu semangat dan dukungan. Terlalu banyak di kelilingi oleh orang-orang bermuka dua, bersikap baik dan manis, nyatanya mereka terlalu pecundang untuk mengucap dan menatap balik mata kita dengan tegas. Orang-orang seringkali memasang wajah polos dengan topeng yang nyaris sempurna. Namun, di belakang tak sedikit yang membicarakan segala kekurangan kamu. Ya, manusia memang tempatnya khilaf, bukankah itu gunanya teman untuk kembali mengingatkan apa saja yang terlupa dari diri?

Mereka yang hanya bisa meremehkan adalah orang-orang yang kadang sulit menerima kesuksesan orang lain. Pertimbangannya ada dua hal, pertama iri, kedua merasa level lebih tinggi. Banyak orang yang merendahkan orang lain karena faktor kedua. Strata sosial, tingkat pendidikan, penghasilan terkadang membuat mereka arogan untuk mengakui kelebihan orang lain.

Lalu, apa sih hal yang kadang kita banggakan, tapi seringkali diremehkan?

Kalau saya pribadi, tentang buku dan hobi menulis. Saya merasa miris dengan pola pikir mereka yang menganggap bahwa menulis adalah kerjaan yang sia-sia. Membuang waktu, nggak ada keuntungan. Jika keuntungan yang mereka bicarakan seputar materi, mungki ya, saya belum sepenuhnya mendapat keuntungan seperti itu. Namun, dengan menulis kepuasan batin saya terpenuhi.

Memang dengan membaca atau menulis tidak lantas membuat orang menjadi kaya raya. Bisa dihitung jari berapa orang yang bisa kaya dari penghasilan menulis. Ini tentang pilihan, tentang passion dan kenyamanan. Dengan menulis kita bisa mengeluarkan segala unek-unek, tetek bengek duniawi, politik, agama, dll.

Mungkin sebagian dari kalian juga pernah merasakan hal yang sama. Misalnya, tentang jurusan yang kamu pilih dianggap remeh. Dulu, saya pernah mau masuk bahasa, tapi masuk IPA seolah tingkat kecerdasan di atas rata-rata. Atau saat kamu memilih bidang pekerjaan. Apakah dengan menjadi dokter, dosen, atau pegawai negeri lantas bisa merendahkan pegawai swasta?

Kita seringkali dianggap tidak mampu melakukan banyak hal. Justru dari respons negatif seperti itu  jadikan cambuk untuk bisa lebih baik. Setiap ucapan mereka yang merendahkan, anggaplah sebagai motivasi. Tunjukkan ke mereka bahwa kita bisa melakukan yang menurut mereka tidak mampu. Putar balikkan opini mereka, jadikan dirimu lebih kuat daripada omongan tajam mereka. Tunjukkan hal-hal positif yang membuatmu bahagia dan nyaman dengan apa yang kamu pilih, apa yang kamu kerjakan sekarang.

So, jangan biarkan mereka menjatuhkanmu. Jika kamu terlanjur jatuh, maka bangkitlah dan tunjukkan kepada mereka bahwa kamu bukan orang yang patut diremehkan.