Rabu, 20 Januari 2016

A little notes 15_The Reason

#nanaezha_stories

Pagi menjadi alasan untuk bertahan. Melanjutkan perjalanan hidup yang sempat terjeda pekatnya malam. Sedikit aroma embun basah menguar, tergantikan kepulan secangkir kopi tanpa gula.
Aku hanya bisa menyesap tanpa menikmati. Pahitnya kopi tak jua menghilangkan rasa pahit kepergianmu.
Memoar di 18 Januari 2016

Minggu, 17 Januari 2016

A little note 14-Catatan Wanita Ketiga


By : Nanae Zha

Terima kasih karena telah menjadikanku sekadar pelarian. Mungkin kamu lelah berlari dan merindukan tepian untuk bersandar. Meski bahu tak lebar, setidaknya bisa memberikan sedikit kenyamanan. Untuk itulah aku ada.

Tenang saja ... aku akan tetap berdiri di tempat yang sama. Takkan meminta lebih dari apa yang sudah didapat. Tak perlu pertanggungjawaban karena kehadiranku hanya akan menjadi gunjingan dan cacian orang.
Tak apa ... aku masih setia menunggu meski tak pernah jadi prioritas.

Cianjur, 17 Januari 2016

Sabtu, 16 Januari 2016

A little notes 13- Biarlah Cinta

#nanaezha_stories

Ketika kuagungkan persahabatan di atas nama cinta, lantas kau bilang itu suatu kekeliruan, maka biarlah ...

Ketika kumuliakan pengorbanan di atas sebuah hubungan, lantas kau bilang itu suatu kebodohan, maka abaikanlah ...

Karena beginilah aku dengan segala kebodohan dan kekeliruan. Bagiku mengalah jauh lebih menenangkan daripada harus bersaing.

Aku, kamu, dan dia ...
Terjebak dalam satu ikatan yang tak mungkin sama. Jika ada cinta di antara kalian berdua, maka hanya akan ada persahabatan antara kita. Cukup sampai di situ! Jangan persulit langkah agar bisa kukendalikan ego. Biarlah cinta berakhir di suatu tempat paling rahasia di hati kita.

Cianjur, 16 Januari 2016

A little notes 12- Kata yang Mematikan

#nanaezha_stories
By : Nanae Zha

Aku lupa bagaimana awalnya bertemu. Satu hal yang diingat adalah terakhir kali kita berpisah. Kau mengucapkan kata yang cukup mematikan. Singkat namun menghunjam tepat ke jantung. Lupakah pada kenangan yang pernah dilalui? Manis, pahit hubungan yang diperjuangkan, demi menghindari kegagalan.

Sayang, hanya satu ujian yang tak bisa dilalui. Atas nama perempuan ketiga di antara kita, kau pun tega meninggalkanku. Salah! Justru sebaliknya aku yang meninggalkanmu. Mencoba mengingat dalam samar semua kejadian itu.

“Putuskan aku!” pintamu.

Saat itu hanya bisa mengernyitkan dahi, lantas setenang mungkin menarik napas perlahan.
“Awalnya kamu yang memintaku, maka silakan akhiri dengan caramu,” ucapku dengan nada anggun.

Kamu tahu yang terjadi setelah itu?
Di balik punggungmu aku berjalan dengan mata berembun, tak kupedulikan ramainya orang berlalu lalang. Pandangan mengabur, pendengaran mendadak tuli, hati terluka mengingat semudah itu kau ucapkan perpisahan.

Terakhir yang aku ingat, tubuh terasa ringan seolah melayang. Tak ada air mata di pipi, tak ada rasa sakit di hati. Namun, ada hal ganjil saat kau berbalik ke arahku. Memeluk dan mencium, meminta maaf dengan penuh penyesalan. Anehnya, aku tak merasakan getaran apa pun.

Semua lenyap seketika, bersamaan dengan mobil yang melintas di hadapan. Tubuh jauh terpelanting, kau berlari memelukku yang berlumuran darah. Akhirnya, dua kata darimu memang benar-benar mematikan.

Aku masih gentayangan menunggu sebuah kepastian.

***


Cianjur, sebuah kisah di 15 Januari 2016

A little notes 11- Sebuket Bunga Liar

#nanaezha_stories
By : Nanae Zha


Sepanjang jalan itu ia berlari, tak peduli peluh membasahi tubuh. Langkah kaki kecilnya terantuk hingga tubuh tersungkur. Dilihat darah yang mengucur dari lutut, ia meringis namun menahan tangis.

“Ma ....” Ia mengatupkan tangan ke mulutnya.

Jangan mengeluh, batinnya mengingatkan.

Sebuket bunga liar berbeda warna yang tadi terjatuh segera diraih. Sedikit kotor memang, terlihat berantakan dengan tanah pada akar serabut di ujung. Terlihat batang bergetah yang ditebas paksa oleh tangan kecilnya.

“Ini kado buat Mama,” gumamnya sembari bangkit dan melupakan rasa nyeri di lutut.

“Mama!” Dia berteriak tak sabar ingin segera menghampiri pelukan mamanya. Dengan wajah berseri menyodorkan sebuket bunga liar yang dicabut sepanjang jalan.

“Selamat ulang tahun, Ma. Maaf ... tadi Dede jatuh, celananya jadi kotor.” Ia menundukkan kepala, ada rasa takut menyelinap. Dengan mengumpulkan segenap kekuatan akhirnya berhasil mengangkat kepala.

“Tapi Dede nggak nangis, kok. Seperti kata Mama, nggak boleh cengeng. Dede janji nggak  akan nangis, tapi ... Mama cepat pulang, ya,” ucapnya lirih, lantas menatap bunga yang ia sematkan di atas pusara.

***


Coretan lama di Cianjur, 14 Januari 2016

Jumat, 15 Januari 2016

A little note 10-Dongeng yang Terlupakan

#nanaezha_stories

by : Nanae Zha

Aku suka ketika mendengar ceritamu. Setiap kata bagai magnet yang menarik ke dalam dunia itu. Imajinasiku terus bermain dengan gaun putri menjuntai indah, sang pangeran berkuda putih menjadi super hero di pengujung kisah. Sungguh aku suka! Kau pasti melihat kilatan mataku tampak antusias, hampir setengah gila meyakini semua ucapan. Dongeng masa kecil masih terekam dalam benak.

Aku mengingatnya hingga sekarang, meski kau telah melupakan keseluruhan cerita. Jangankan untuk mengulang kembali kisah yang telah lalu. Sekadar menanyakan nama pun kau harus berusaha keras mengingatnya.

“Namaku Ratna. Jangan melupakan itu, Bu!”
cerita lama di 13 Januari 2016 

Selasa, 12 Januari 2016

A little notes 9- Pada Roh yang Bersemayam Dalam Diri

#nanaezha_stories

By : Nanae Zha

Kita masih terkurung di ruang berbeda. Kamu di duniamu, aku di duniaku. Sama-sama mencari jalan keluar dengan mengandalkan satu petunjuk. Intuisi.

Padahal yang dibutuhkan lebih dari itu. Nyatanya ‘intuisi’mu adalah segumpal kenangan yang telah karam. Hingga kamu lupa masih ada satu anak kunci yang tertinggal. Di sana kunci itu kausematkan.

Iya, di balik hatimu. Masih ingatkah?
Atau jangan-jangan hatimu sudah tidak berada di tempat yang sama? Oh, tidak!
Hanya kamu yang bisa membuka gerbangnya. Dunia kita tak bisa ditembus oleh sebuah mantra, “Allohomora!”—mantra dalam film Harry Potter untuk membuka pintu—lantas pintu yang menyekat antara kita bisa terbuka. Dunia ini bukan dongeng.

Tolong ingatlah kembali!
Seandainya hatimu telah lama mati, maka aku akan terkurung selamanya di sini.



Cjr, 12/01/2016

Senin, 11 Januari 2016

A little notes 8-For The Past

#nanaezha­_stories

Untuk kamu wahai masa lalu

Dulu aku pernah bodoh, mengikuti segala napsu duniawi. Mendewakan kamu di atas segala, seolah akan abadi. Ribuan penyesalan menghujani. Demi apa pun, jangan pernah pertemukan dengan kepingan masa lalu yang ingin kukubur lebih dalam.

Di sisi lain, aku mensyukuri keindahan silam. Merindukan kenangan yang sempat terekam. Terkadang ingin kembali ke masa itu, untuk memperbaiki kesalahan dan mempertahankan kebenaran.

Satu hal yang kuyakin benar adalah saat melepas orang-orang yang tak seharusnya ada. Terima kasih untuk masa lalu yang memberi banyak pelajaran.
Kini aku berani berkata, “Untung kita gagal!”



Cianjur, 11/01/2016

Minggu, 10 Januari 2016

A little notes 7-Di Batas Harap

#nanaezha_stories

By : Nanae Zha
Ada bagian dari diri yang memilih sembunyi, di sisi lain ingin diakui. Antara hidup dan mati, hanya bisa terbaring dalam buai mimpi. Ingin rasanya pergi, tapi bening kaca yang bergulir membuat bertahan. Bukan untuk diriku, tapi dirinya yang selama ini mencinta tanpa bisa kubalas.
Apa yang bisa kuberi selain rasa nyeri? Tak ingin membuat harapnya terlalu melambung, tapi juga jangan berhenti untuk mencintai. Egois. Ingin pergi, namun memaksanya menemani di sisi.
Cintanya terlalu suci untuk kukhianati. Rasa sakit yang menjalar tak juga enyah. Jika aku menyerah, apa kau takkan terluka? Karena melihat semangat di sinar matamu adalah kekuatan kedua bagi pesakitan ini.
"Kumohon, tetaplah di sini agar aku pun bisa bertahan untukmu, Bu."
Cianjur, 10/01/2016

Sabtu, 09 Januari 2016

A little notes 6- Why Stop Talking With Me?

#nanaezha_stories

Kenapa berhenti bercerita? Apa karena aku tak pernah lagi bertanya?
Padahal berharap tanpa diminta akan selalu kembali di setiap suka dan duka. Mungkin dia telah menemukan sahabat baru yang lebih nyaman. Tak apa, aku cukup mengerti.
Ya, Rabb ... Bolehkah aku egois kali ini saja? Bolehkah meminta yang bukan hak? Izinkan dia jadi milikku.

Aku akan berusaha menjadi yang terbaik. Menemani hari-harinya hingga napas terhenti, membahagiakan dia sepanjang hidup.
Salahkah keinginan ini, ataukah kurang tulus niatku?

Cianjur, 09/01/2016

Jumat, 08 Januari 2016

A little notes 5- Begini Caraku Mencintai

#nanaezha_stories

Di wajahmu tergurat kegelisahan yang menjadi sumber duka di hati. Air matamu menjadi gelombang sedih menggulung sukma. Aku masih geming tanpa berani menyapa, apalagi menghapus buliran bening kristal. Bukan tak peduli, namun aku tak punya nyali.

Biarkan sang waktu menjadi saksi atas doa-doa malamku. Menautkan hati yang terbentang jarak, menerbangkan serpihan rindu. Bersabarlah, ingat janji kita untuk tetap istiqomah, bahwa Allah tak pernah jauh.

Cukup mengertikah arti peduliku atau harus berada di sisimu untuk mengubur segala perih?
Sayangnya, aku belum sanggup. Seperti ini saja, mendoakan diam-diam dari kejauhan. Maaf, karena beginilah caraku mencintaimu.

Cjr, 08/01/16

A little notes 4-Untuk Lelakiku



By : Nanae Zha

Sayang, masih sibukkah?
Bisakah malam ini makan bersama? Atau setidaknya izinkan bicara meski tak harus bertatap muka. Mendengar suaramu dari ujung telepon cukup menenangkan kecemasan. Tak kupungkiri, betapa dalam cinta dan besarnya pengorbanan yang kauberi. Lantas apa yang kaunikmati dari hasil jerih payahmu?
“Jangan terlalu diforsir, Sayang.”

Duhai lelaki pekerja keras ... begitu materialistiskah hidupku hingga pekerjaan menjadi prioritas utama?
Iya, aku yang minta rumah untuk kita bernaung, tapi tak harus megah.
Aku minta kendaraan untuk memudahkan saat kau tak bisa mengantar, tapi bukan yang mewah.
Aku yang minta makanan bergizi untuk kesehatan anak-anak, tapi bukan yang mahal.
Tidak, Sayang! Sesungguhnya permintaanku sederhana saja. Seorang lelaki hebat apalah artinya jika tak memiliki waktu untuk bersamaku?

Kumohon ... istirahatlah! Rebahkan sejenak resah itu di pundakku, ungkapkan segala beban hati. Bukankah itu yang dulu kamu suka? Perempuan pengertian, sahabat ternyaman untuk berbagi cerita.

Ah, ini pasti kebodohanku yang tak bisa membuat nyaman saat berada di rumah. Mungkin mulai bosan dengan ocehanku. Ataukah akhir-akhir ini masakan terasa hambar? Jangan-jangan sudah tidak menarik di matamu. Ya, aku lupa caranya berdandan karena sibuk mengurus anak.

Maaf, Sayang. Tegurlah aku jika khilaf. Ingatkan jika salah. Bukankah janji kita dulu untuk saling mengingatkan, melengkapi dalam setiap kekurangan? Segeralah pulang! Seperti biasa aku masih menunggu di depan pintu.
Dari istrimu yang tak sempurna.

Cianjur, 07/01/16

A little notes 3-Rain

#nanaezha_stories
Apa yang menakutkan dari hujan? Ketika banyak orang menghindar dan berteduh karenanya. Bukankah tetesan air hujan lebih baik daripada tetesan air mata?
Setidaknya begitulah bagiku. Karena di bawah rinai, bisa kusembunyikan luka, semoga mampu membasuh duka.

Semoga, adalah kata di mana aku menggantung banyak harap. Seperti hal nya menginginkan pelangi setelah reda. Meski tak selalu ada, tapi menyisakan asa.

Cjr, 06/01/16

A little notes 2- A Cup Coffee

#nanaezha_stories
Merindukan secangkir kopi, bukan karena rasanya. Tapi karena kamu yang dulu pernah memperkenalkan pada pahit dan manis saat bersama.

Cjr, 05/01/16

A little notes- Hopes

#nanaezha_stories
Perjalanan menemukan cinta memang tak mudah.
Ada kala seseorang singgah hanya untuk membuat patah.
Namun, bukan berarti menjadi lemah.
Buat 'dia' yang telah menyia-nyiakanmu jengah.
Tunjukkan bahwa hidup tanpanya terasa indah.
Masa depan menantimu lebih cerah.

Cianjur, 04/01/16