Sabtu, 19 Juli 2014

DESTINY





Destiny
By: Leonita Julian
Penerbit: Bentang Pustaka




“Aku percaya dia adalah keajaiban terdekatku”

Pertama kali melihat cover yang berwarna merah dengan picture jam itu, apalagi dengan judul Destiny membuat saya berpikir bahwa ini novel misteri atau cerita yang berbau thriller. Saya sempat berpikir tentang film “Final Destination” mungkinkah cerita tentang takdir yang seperti itu akan mewarnai novel ini? Hmmm... Tapi ternyata jalan ceritanya di luar dugaan saya.
Eh, jangan anggap ini review novel ya, jujur saya nggak bisa me-review dan juga tidak berpengalaman soal itu. Ini sih pure pendapat saya sebagai penikmat buku. Ok! Balik lagi ke topik.

Destiny bercerita tentang persahabatan antara 6 orang, dan semua bermula saat acara farewell party di Bali. Kesalahan mereka mendapatkan sebuah kutukan dari seseorang yang tak dikenal, akhirnya membawa pada takdir di masa depan. Tema yang disuguhkan sebenarnya biasa saja, kisah romance Aubrey dalam menemukan cintanya. Tapi yang istimewa adalah kehadiran Arjuna, Bintang dan Randy.. setiap karakter membuat saya menginginkan ketiganya hehe.. #eh dua deng! Antara Arjuna dan Bintang. Saya sempat jatuh cinta dengan sosok Bintang, tapi hal itu menjadi pudar saat kesetiaan dan kejujuran Bintang dipertanyakan.. sayang ia nggak bisa bersikap tegas.
Yang sangat disayangkan lagi adalah bagian Randy, kehadirannya tidak banyak dieksplorasi seolah ia hanya figuran yang gak penting. Jadi kalau bagian Randy dihilangkan pun tak kan mengurangi jalannya cerita.

Hal-hal yang menarik dari novel ini adalah pemilihan diksi dan kalimat yang penuh inspiratif. Dan saya menyukai kalimat-kalimat itu selalu ditemukan di awal tiap bab. Nilai lebihnya mungkin mengangkat konflik sosial yang banyak terjadi di masyarakat, tentang hubungan sesama jenis, pelecehan seksual, AIDS dan media sosial sejenis twitter yang dibahas. Meskipun terasa kurang sinkron dengan jalan cerita, mungkin juga beberapa bagian dipaksakan masuk sama seperti halnya tentang sixth sense nya Aubrey. Terlalu banyak konflik yang diusung tapi ngambang, nggak ada satupun yang memuat informasi secara detail dan berkesan "Wah!!!" but saya surprise dengan sketsa wajah Arjuna dan Bintang yang disuguhkan, yiiipppiii...!


 










Hal lainnya adalah ending yang menggantung, biasanya beberapa pembaca sebal dengan ending seperti ini. Tapi karena penulis menawarkan pilihan pada pembaca tentang siapa yang akan menjadi pendamping Aubrey hal ini menjadi menarik. Bisa dipastikan akan ada kelanjutan dari Destiny ini.
Dan saya sebagai pendukung tim Arjuna berharap Aubrey akan memilih Arjuna, mengingat pada konsep awal..
“Aku percaya dia adalah keajaiban terdekatku”
So, siapa lagi yang lebih dekat dengan Aubrey? Pertemuan sejak kecil saat di sekolah dasar. Dan seseorang yang selalu siap menemani meski jarak terbentang jauh. Arjuna tetap bisa memberi kenyamanan meski berada di balik layar komputer.

Masih penasaran dengan semua ceritanya? Silakan baca sendiri ya! :)

Tidak ada komentar: