Minggu, 14 September 2014

Review SUPERNOVA (Kesatria, Putri & Bintang Jatuh)




Judul Buku : SUPERNOVA “Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh”
Penulis : Dewi Lestari (Dee)
Penerbit : Bentang Pustaka

Lama tidak membaca buku ini, akhirnya setelah bertahun-tahun dari terbitan pertamanya saya baca ulang lagi. Gara-gara Bentang Pustaka nih, mulai mempromosikan lagi buku ini apalagi akan segera dibuat filmnya. Sudah antusias banget deh!

Ok! Ini kesan pertama, duluuuu banget waktu masih unyu-unyunya, kelas satu SMA (OMG... sampe sekarang juga masih unyu banget!) Buku ini merupakan buku yang cukup berat, rumit, sulit dimengerti. Saya harus baca berulang-ulang beberapa istilah kimia dan fisika, hasilnya tetap tidak mengerti (halah... ketauan begonya!)
Dan setelah dibaca ulang untuk yang kedua kalinya, baru ngerti jalan ceritanya seperti apa. Sebagai pengagum Dee, cukup puas dengan karya pertamanya... suka banget dengan puisi yang disuguhkan ini.

Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan gerbang tak berujungku mengenal hidup.
Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam cinta tak bermuara.
Engkaulah matahari firdausku yang menyinari kata pertama di cakrawala akasara.

Kau hadir dalam ketiadaan. Sederhana dalam ketidakmengertian.
Gerakmu tiada pasti. Namun aku terus di sini.
Mencintaimu.
Entah kenapa.

Buku ini menceritakan sebuah perjalanan, cinta, persahabatan dan misteri kehidupan. Bercerita tentang Ruben dan Dhimas, pasangan kekasih (ehmm... sayang, cowok sempurna, tapi memilih hidup tidak sempurna, kenapa sih mereka berdua harus gay? Kehilangan jatah cowok keren di dunia karena faktor yang satu ini... #eh, curcol?) Bagusnya, buku ini meski mengeksplor tentang homo, tapi dikemas dalam bumbu yang apik. Nggak berkesan jijik dengan hubungan mereka.

Setelah sepuluh tahun, mereka berjanji membuat sebuah masterpiece dalam bentuk cerita hingga terciptalah “Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh”
Hadirlah tokoh Ferre sebagai Ksatria, lagi-lagi cowok sempurna, tapi memilih kehidupan yang complicated, selingkuh dengan isteri orang (Hellow... Ferre, Gw masih single!) jatuh cinta pada satu nama... Rana.

Aku kangen kamu. Kangen ketidakpercayaanmu.
Pesimisme-mu.
Namun kau pilihanku.

Rana sang putri, seorang wartawan muda, energik, pintar, telah menikah dengan Arwin (suami yang baik, lho.) Tapi, ada sesuatu yang hilang dari dalam dirinya, meski ia tahu jawabannya, namun tetap tidak tahu cara mendapatkannya.
Diva, Bintang Jatuh yang sempurna, berkelas, pintar, tapi pelacur? (it’s so terrible)

Sudahkah kau benar-benar jatuh cinta, wahai yang sedang jatuh cinta?
Masih kutunggu engkau di dasar jurangmu sendiri. Di titik engkau akan berbalik dan benar-benar menjadi pecinta sejati.

Engkau sudah jatuh, bukan?
Rasakanlah dinginnya dasar jurang itu.

Engkau bangkit kini...

Jujur nih, KPBJ adalah buku penuh tantangan. Terlalu banyak istilah sains yang kurang bisa dipahami, meskipun telah dijelaskan dalam footnote,  ini membuat pembaca (terutama saya merasa bodoh banget) Jadi menjenuhkan dengan istilah-istilah yang mengganggu, meskipun niatnya untuk memberikan informasi/ pengetahuan kepada pembaca.
Well, ketika saya mulai menyukai dialog Ruben dan Dhimas, lagi-lagi saya dibuat bingung denga konsep yang banyak dituturkan Ruben, akhirnya saya lebih suka memilih adegan Ferre dan segudang masalahnya. Untungnya Dhimas karakternya bisa mencairkan suasana dari konsep Ruben.
Supernova (sosok avatar) siapa dia sebenarnya? banyak hal yang misterius di KPBJ ini. Jaring laba-laba itu menghubungkan mereka berlima, Ruben, Dhimas, Ferre, Rana dan Diva. Saya sempat dibuat bingung entah mana dunia nyata, entah mana yang maya.

Kepiawaian Dee dalam beranalogi juga bermain diksi membuat saya speechless. Penelusuran melalui sains memaksa kita untuk berpikir lebih cerdas.
Dan memang Supernova adalah virus, dan akhirnya saya terinfeksi dengan virusnya. Sejak mengenal Supernova saya tertular untuk menulis juga hehe... Good job DEE, ayyooo... ditunggu filmnya! Bukan hanya mengangkat cerita cinta yang biasa. Dan ini membuat saya merenung dengan cerita cinta yang ecek-ecek (ehemm... kayaknya tulisan aku banget tuh! L)

Pokoknya buku ini saya rekomendasikan bangeeeettt... buat kalian!
Rasakan sensasi perbedaannya ketika kalian membaca dan menonton filmnya nanti.

Tidak ada komentar: