Minggu, 21 Januari 2018

Review Corpora Aliena

Judul : Corpora Aliena
Penulis : Triskaidekaman
Penerbit : Nawalapatra
Cetakan : 2017
Tebal : 81 hlm

Blurb :

Empat kisah tentang keterasingan dan pengasingan anak yang tidak kenal dengan ibunya, ibu yang tidak benar-benar tahu siapa anaknya, pemuda yang bergidik dengan tubuhnya sendiri, serta gadis yang meronta dari pilihannya sendiri.

***

Pertama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Kak Triskaidekaman yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk membaca buku ini. Sebuah karya yang luar biasa bagi saya. Corpora Aliena merupakan jenis bacaan yang berbeda di awal tahun ini. Setelah beberapa waktu lalu mencicipi teenlit jadi berasa jungkir balik dengan gaya bahasa yang disajikan. Saya harus menetralkan diri dari pengaruh teenlit dengan buku lain. Maka, saya membutuhkan waktu dua kali untuk membaca ulang Corpora Aliena.

Hal pertama yang membuat saya tertarik adalah judulnya. Corpora Aliena membuat saya membayangkan alien,  makhluk-makhluk asing dari planet lain yang datang ke bumi. Namun, isi ceritanya bukan tentang makhluk luar angkasa. Haha ....
Penulis ingin menyampaikan makna asing,  keterasingan, dan pengasingan yang berbeda.
Awal saya membaca kisah ini banyak membuat saya berkerut tentang tokoh dan konflik yang disajikan,  lantas saya baru menyadari selesai membaca kisah pertama bahwa ini adalah kumpulan cerpen #lha. Jadi,  berhubung ini kumcer ada banyak pertanyaan yang saya endapkan karena jelas berbeda antara cerpen dan novel.

Dengan gaya bahasa yang cenderung nyastra dan bertabur diksi masih tetap bisa dinikmati. Setiap kali selesai membaca membuat saya merenung, dibutuhkan pemahaman dan penalaran akan makna dan tujuan hidup. Maka, tidak sulit bagi saya untuk memasukkan buku ini ke daftar buku filsafat selain sci-fi meskipun unsur science-nya terasa sedikit.

Cerpen favorit adalah Hikayat Homoctopus dan P, kalau harus memilih Homoctopus juaranya. Cukup ngeri membayangkan cerita itu di dunia nyata. Saya salut kepada penulisnya yang berani menuliskan ide segila itu.

The last,  aku sih bakal rekomendasiin buku ini buat kalian yang membutuhkan napas dan gizi baru untuk bacaannya. Bisa dibilang ini benar-benar cerpen eksperimental. Maka, kalian tidak akan menemukan bacaan biasa yang mendayu-dayu tentang romansa cinta zaman now. Congrats buat penulisnya, semoga sukses dengan karya-karya selanjutnya.

Jumat, 19 Januari 2018

Review Seventeen Once Again


Judul : Seventeen Once Again
Penulis : Handi Namire
Penyunting : Tri Saputra Sakti
Ilustrasi kover : Sukutangan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2017
ISBN : 978-602-03-7819-0
Tebal : 288 hlm.

Blurb :

Big news!
Raka membalas perasaan Briana. Ya, Raka, ketua OSIS yang digandrungi banyak siswi di sekolah. Raka yang juga pacar Tara, sahabat baiknya! Eh, bukankah itu artinya Briana merebut pacar sahabatnya sendiri? Ah, entahlah! Meski Raka mengaku juga menyukai Briana, cowok itu belum bisa putus dari Tara. Saat study tour, Raka berjanji akan membuat hubungan mereka jelas.
Sayangnya, saat semua pertanyaan akan terjawab, Briana mengalami kecelakaan di India. Anehnya sejak kecelakaan Briana kesulitan mengingat hal yang terjadi belakangan ini. Lebih menyebalkan lagi, Mama malah memindahkan Briana ke sekolah lain di Bandun—jauh dari Raka, Tara, dan teman-teman dekatnya.
Seolah semuanya belum cukup, di sekolah barunya Briana dihadapkan pada drama yang menyebalkan. Ben, cowok ketua klub penyiaran yang caper dan ngotot merekrut Briana jadi anggota! Belum lagi ada Alisha, si cewek sok berkuasa, yang memintanya untuk menjauhi Ben! Semua seolah berjalan seperti semestinya peristiwa yang dialami cewek tujuh belas tahun. Sampai satu per satu keanehan mulai Briana rasakan. Kenapa keberadaan Raka masih misterius? Kenapa Mama dan abangnya tampak menyembunyikan sesuatu? Dan… benarkah Briana berusia tujuh belas tahun?

***

Setelah beberapa waktu lalu menyelesaikan #Twinwar. Kini, saya berhasil menggaet buku #SeventeenOnceAgain milik @handinamire sebagai juara 2 #GWP3 congrats, Mam 😍

1. Cover dan judul
Melihat cover dan judulnya membuat saya langsung jatuh cinta. Penasaran bagaimana seseorang bisa kembali ke masa 17 tahun? Karena alasan itulah saya tidak perlu pikir panjang untuk PO buku ini sama penulisnya langsung. Hehe ....

2. Konflik
Briana yang semasa hidupnya tertekan karena perasaan bersalah di masa lalu, belum bisa menerima kenyataan. Ia menghindari semua teman dan orang-orang di masa lalunya. Namun, kecelakaan yang menyebabkan hilang ingatan justru mendekatkan dia pada masa di SMA.
Sesuai judulnya #SeventeenOnceAgain bercerita tentang gadis yang kehilangan sebagian ingatan pasca kecelakaan. Yang dia ingat adalah saat usia 17 tahun. Bisa bayangkan bagaimana ribetnya masa remaja padahal usia kita sudah melampaui batas yang sebenarnya? Apa alasan di balik semua keputusan mamanya untuk tetap bungkam dan malah mengikuti nalurinya untuk kembali memasukkan Briana ke SMA?

3. Alur
Dengan alur maju mundur ini menjadi bagian yang menarik buat saya. Meski sedikit ribet, tapi tidak mengurangi keasyikan untuk menuntaskan novel ini.

4. Tokoh 
1. Briana 
Saya merasa tokoh Briana ini labil, egois, kekanakan, gak tahu diri yang malah membuat saya nggak bersimpati ke tokoh utama karena keegoisannya itu. Hello? Sahabat kok ya bisa nusuk dari belakang? Syebel!!!  #bukan tjurhat, kok. 
2. Raka
Entah karena memang dia baik, enggak setia, atau jenis cowok PHP pokoknya cowok kayak gini yang menghancurkan persahabatan juga pantes mati. #halah 
3. Bastian 
Satu-satunya tokoh yang saya suka Bastian. Nggak ribet, nggak neko-neko, setia, banyak mengalah, cuma nggak tegas dan nggak berani mengambil langkah lebih cepat untuk dapetin cinta. Broh, lima tahun itu lama? Lo sabar apa bego? 
Bagaimana perasaan Bastian yang sudah menunggu lima tahun, lantas dilupakan begitu mudahnya?
Duh, Mam, demi apa Bastian harus mengalami patah hati kek gini? Sebagai tim #bastian aku gak rela πŸ˜₯ yakali, kudu kalah sama brondong? Hih 😀
Maaf, sedang tidak mau membicarakan Ben. Skip. Haha πŸ˜‚

Hanya saja ada beberapa hal yang sedikit mengganjal. Misalnya, pas dia kembali ke sekolah kenapa belum nyadar juga kalau tanggal, tahun sudah berubah? Secara di sekolah aku sering nulis tanggal di tiap catatan. *Eh, apa aku aja yang kayak gini?
Terus memangnya dia nggak nonton TV meskipun semua gadjet-nya disembunyikan, tapi 'kan di sekolah nggak mungkin teman-temannya gak eksis terus dia nggak kepo gitu? Kenapa Hp teman-temannya bisa secanggih itu? Oke, itu beberapa yang menjadi catatan kecil saya.

The best quote:

"Ketika para penggila travelling selalu mengatakan sbahwa hidup adalah serangkaian perjalanan, bagiku hidup justru sekelumit pelarian. (hlm : 9)

Jadi, pada akhirnya siapa yang akan dipilih Briana? Bagaimana dengan Raka cinta pertamanya? Apakah pengorbanan Bastian akan membuahkan hasil? Ataukah Ben si cowok SMA yang bisa mendapat perhatian Briana? Semua jawabannya ada di buku #SeventeenOnceAgain

So, buat temen-temen yang penasaran dan ingin kembali ke masa 17 tahun #aku sih masih 17 πŸ˜‚πŸ™Šbisa dapetin buku ini di seluruh tobuk di Indonesia.
#noplagiat #saveauthor #antibajakan

Jumat, 12 Januari 2018

Review Twinwar DWIPATRA


Judul : TwinWar
Penulis : Dwipatra
Penerbit : PT.  Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : 2017
Halaman : 296 hlm
ISBN : 978-602-03-7679-0

Blurb :

Gara dan Hisa kembar identik. Penampilan kedua cowok itu persis sama. Kerennya pun sama. Tapi minat dan kemampuan? Beda jauh! Gara berotak encer, kemampuan akademiknya gemilang. Hisa jago olahraga, dan sederet trofi kejuaraan berhasil ia raih. Walaupun bersekolah di SMA berbeda, persaingan mereka tak pernah surut.

Dalam keluarga mereka, ada satu aturan yang tidak boleh mereka langgar. “Gara dan Hisa tidak boleh pacaran sebelum lulus SMA dan diterima masuk di perguruan tinggi.” Kalau sampai aturan itu dilanggar, konsekuensi yang akan mereka terima tidak main-main.Kisah ini bermula ketika Hisa mengetahui ada foto cewek di handphone Gara. Ya, diam-diam Gara memang berpacaran dengan Dinar. Mendapati rahasia Gara, Hisa seolah mendapat senjata ampuh untuk “menghancurkan” saudara kembarnya.
Jadi, siapa bilang saudara kembar nggak bisa perang?

***

Alasan pertama kenapa TwinWar mesti saya miliki karena penulisnya adalah Dwipatra, si pria sepuluh juta, pemenang juara 1 #GWP3. Sebagai Patralicious yang baik dan sudah merasa satu keluarga, secara kita pernah berjuang sama-sama di GWP untuk menuntaskan naskah kemudian bertemu di Expert Writing Class, enggak mungkin bagi saya menyia-nyiakan kesempatan memiliki novel ini.  I'm a proud with youBrother.  Maka, saya pun harus memberikan review ala-ala dan suka-suka gue wkwkwk ... here we go!

1.  Cover
Berdasarkan judulnya cover sudah cocok mewakili isi cerita tentang perseteruan dua saudara kembar, dua wajah terbalik menunjukkan dua karakter yang bertolak belakang, dua pertentangan dan secara pribadi saya sempat mengerutkan dahi, siapa ini yang jadi cast-nya. Hayoo, ada yang bisa nebak nggak? Haha ....

2. Konflik
Novel ini lebih menonjolkan konflik keluarga dan perselisihan anak kembar mulai dari hal kecil sampai besar termasuk menghalalkan segala cara. Kedua karakter yang muncul sesuai porsinya masing-masing, tidak ada yang dominan atau salah satunya jadi tenggelam. Kepiwaian Patra dalam menyeimbangkan karakter ini patut diacungi jempol. Permasalahan yang timbul sewajarnya ada dalam kehidupan sehari-hari, cerita sederhana bisa jadi menarik jika eksekusinya ciamik. Meskipun sedikit kecewa dengan bumbu romantisnya yang sedikit, tetapi kisah di balik perselisihan ini patut diteladani.

3. Alur 
Flashback tentang trauma mamanya dan alasan kenapa Hisa dan Gara tidak boleh pacaran membuat kisah ini makin berwarna. Ditambah pria misterius yang mirip banget dengan si kembar,  siapa itu Akbar?

Saya pribadi suka dengan gaya penceritaan Patra dalam novel ini,  sesuai genre yang diusung yaitu teenlit maka diisinya sederhana, ringan, ada selipan humor ala ABG, meskipun jarang menemukan quote. Ending-nya, memang tidak cetar membahana badai,  tetapi cukup gemesin,  ya,  gemes sama penulisnya, kok, cuma segitu? Lagi dong!  Saya belum puas sih, berharap akan ada twist yang lebih gilak!

4.  Amanat
Amanat di novel ini mengusung kejujuran dan cara berkomunikasi yang baik.  Masalah yang terjadi berawal dari ketidakjujuran mamanya dan larangan pacaran yang terkesan maksain? Hingga Gara dan Hisa belajar berbohong,  tidak tanggung-tanggung yang dibohongi adalah dua sekolah.  Komunikasi dengan orang tua dan keluarga itu penting,  seburuk apa pun masa lalu keluarga harus bisa menerimanya karena kita tak pernah diberi pilihan siapa dan bagaimana keluarga kita.

The last, saya kasih 4 bintang dengan amanat yang bagus, cerita ini cocok untuk semua kalangan, baik remaja dan orang tua. So, saya tidak akan ragu merekomendasikan novel ini buat teman-teman yang butuh bacaan remaja, tapi enggak menye-menye. Ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari buku ini. Thanks, Patra sudah memberikan pencerahan akan pentingnya keluarga. Keep writing and I'll waiting for your next project!