Oleh : Nanae Zha
Banyak orang yang
meminta hak, tapi lupa pada kewajiban.
Apa yang sudah negara
berikan untukmu? Think again, guys!
Lalu, apa yang sudah kamu lakukan untuk negaramu?
Banyak!
1.
Saya sudah jadi WNI yang baik dengan
membayar pajak meskipun uang pajaknya dikorupsi.
2.
Saya menjadi peserta BPJS meski dengan
terpaksa karena diragukan program dan etos kerjanya. J
3.
Selalu ikut menyumbang suara ketika
Pemilu meskipun tidak ada yang sesuai hati nurani :P
4.
Bayar listrik, bayar PAM, dan bayar
POLISI kalau kena tilang #plak!
5.
Saya juga sudah menjaga lingkungan
dengan buang sampah pada tempatnya dan buang mantan ke tong sampah :D
Kurang
apalagi coba? Mengikuti aturan dan program pemerintah dengan baik dan bijak.
Melaksanakan wajib belajar 12 tahun bahkan lebih, masih bersyukur nggak ada
Wamil seperti di Korea. Teman saya lebih parah demi menjalankan program
pemerintah yang cukup dua anak. Dia mah udah di KB sebelum nikah, katanya taat
pada aturan pemerintah #Dezziiiggg
Begitulah
kata ego saya. Terus negara sudah ngasih apa buat saya?
Banyak!
Pemerintah sudah melakukan hal positif kok buat memajukan dan mensejahterakan
negeri ini. Ya, segala sesuatu memang harus bertahap, ada prosesnya Setiap
pembangunan negeri, pertumbuhan perekonomian, dan stabilitas keamanan negara
selalu diutamakan apalagi kesehatan dan pendidikan.
Proses
terus ... kapan buktinya?
Buktinya,
kamu bisa menikmati jalan dan akses transportasi lebih mudah. Seperti tol dan
perbaikan jalan lain itu dari pajak kalian kok, tenang tidak dikorupsi
semuanya. (Tidak semuanya? Berarti sebagian ... #mikir keras)
BPJS
juga bagus, dengan visi misi mensejahterakan kesehatan dengan sistem saling
silang maka yang tidak mampu bisa dibantu biaya pengobatannya.
(Nah,
nah ... saling silang maksudnya iuran dari kami sebagai masyarakat, karyawan,
PNS dll. yang tiap bulan mesti kena potong gaji? Terus gembar gembor deh ke
rakyat miskin ini program pemerintah gratis. Gratis dari Hongkong! wong kita yang iuran kok pemerintah yang
dapet nama baik. Whuuuu!!!)
Ah,
sudahlah berbicara soal itu memang nggak bakal ada habisnya. Banyak argumen dan
pendapat yang menuai pro kontra. Kakek buyut saya saja rela mengorbankan nyawa,
mengangkat senjata demi mengusir penjajah tanpa minta balas jasa karena untuk
mendapat tunjangan veteran pun masih harus pakai uang katanya, ckckck ....
Ini
udah hidup senang, damai, sentosa masih meributkan mana yang harus didahulukan,
hak atau kewajiban? Coba deh itu listrik, akses internet dan kemudahan mendapat
informasi darimana kalau bukan pemerintah yang ikut andil bagian.
Silakan
merenung sejenak, siapa yang belum mendapatkan hak dan melaksanakan kewajiban.
Kita atau pemerintah? Mungkin kedua-duanya, makanya saling introspeksi dirilah
hehe .... Seperti saya belum bisa memberikan banyak kontribusi karena tidak
punya kuasa, pendidikan dan skill
yang mumpuni untuk membawa bangsa ke arah lebih baik. Jadi, daripada
muluk-muluk yang bisa saya lakukan ya cuma menulis status nggak jelas kayak
gini #pletak
Mengajak kembali
teman-teman untuk selalu bersyukur dan melakukan kegiatan sepositif mungkin.
Karena negeri ini butuh pemuda yang mencari solusi bukan pemuda yang cuma bisa
memaki-maki begitu kata Kang Emil. Yihaaa!
Hari ini tanggal 17
Agustus 2015 saya mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-70 semoga
semakin jaya dan bangkit menjadi bangsa yang bermartabat. Untuk mewujudkan
semua itu, awali dari diri sendiri. Semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar