Minggu, 12 Maret 2017

Review FILM SPLIT




Review Film SPLIT
Sutradara : M Night Shyamalan
Tanggal Rilis : 15 Februari 2017
Genre : Drama, Horor, Misteri, Suspense
Pemeran : James Mc Avoy (Kevin Wendell Crumb), Anya Taylor-Joy (Casey), Jesica Sula (Marcia), Haley Lu  Richardson (Claire), Betty Buckley (Dr. Karen Fletcher)

Setelah beres makan siang dan melewati sekumpulan remaja yang sedang antri di XXI, entah ada kekuatan apa yang menarik langkah saya. Oke, agak sedikit menyebalkan ketika menghampiri bioskop sendiri, makanya tidak terlintas sedikit pun ingin melihat film romantis yang sedang digandrungi ABG saat ini. Di samping saya, ada tiga orang mahasiswi yang tidak sedang membicarakan cowok (untungnya) melainkan rute mana yang akan mereka lewati untuk pulang. Sambil mengantri yang tak pasti, akhirnya saya bertanya kepada salah satu di antara mereka.

“Mau nonton film apa?”

“Split,” katanya.

Hmm, saya sedikit berpikir meskipun niat awal mau berburu film ULAR TANGGA karena ada perjalanan tentang naik gunung, covernya mengingatkan pada “Jumanji”. Setelah melihat jadwal film, sayangnya Ular Tangga kok enggak ditayangkan di sana. Baiklah, ganti tujuan. Teringat ketiga ABG yang tadi mengantri dan kebetulan saya enggak punya teman, akhirnya menontonlah film tersebut dan gabung dengan mereka bertiga #SKSD

Film ini dimulai dengan pesta ulang tahun Claire (Haley Lu Richardson) di kafe. Casey (Anya Taylor) seorang introvert yang bahkan tidak memiliki teman, hanya karena kebaikan Claire dia diundang dalam pesta sederhana itu. Setelah lama menunggu jemputan, ayah Claire memutuskan mengantar teman-teman putrinya termasuk Marie (Jesica Sula). Sayangnya, di tempat parkir ketiga gadis itu diculik, menyadarai yang masuk bukan ayahnya Claire berusaha mencegah, tetapi ketiganya dibius. Saat sadar mereka telah berada di sebuah ruangan bawah tanah, dengan berbagai pertanyaan siapa yang menculik dan apa motifnya.


Dennis ( McAvoy) sang penculik yang sangat perfeksionis, anti debu, pakaian perlente, bicara sangat berwibawa, dan tidak boleh dibantah, meminta salah satu dari mereka untuk menari, tetapi Marie terus-terusan berontak hingga membuatnya kesal.

Hari selanjutnya, mereka melihat dari celah pintu seorang wanita ada di sana, dengan terus menggedor dan meminta bantuan mereka berharap perempuan itu ikut membantu. Sayangnya, ketika  pintu dibuka ketiga gadis itu terkejut karena perempuan itu yang mengaku bernama Patricia, tak lain adalah Dennis itu sendiri. Ketiganya kebingungan dengan perilaku laki-laki itu, ada hal aneh di dalam dirinya. Claire yang paling tangguh dan yakin harus melawan penculik itu, menemukan jalan lewat atap, sayangnya tindakan ini justru merugikan dirinya. Begitu pun usaha Marie saat hendak kabur menyebabkan mereka disekap di ruang terpisah.


Split bercerita tentang Kevin yang memiliki 23 kepribadian, dan akan memunculkan kepribadian ke-24 dengan menculik ketiga gadis tersebut sebagai pemicunya. Seorang psikiater Dr. Fletcher  yang telah merawat Kevin mulai curiga karena berkali-kali menerima email yang meminta bantuan dari salah satu kepribadian Kevin yaitu Barry seorang designer fashion dengan gaya yang melambai dan periang. Namun, berkali-kali Barry dicekal untuk tidak muncul di sisi pribadinya yang lain, Dennis yang kini memiliki kekuatan lebih untuk mengendalikan siapa yang seharusnya muncul. Ditambah Patricia dan juga Hedwig seorang anak usia 9 tahun.



Dr. Fletcher yang mulai curiga mendatangi tempat tinggal Kevin, di sana ia menemukan gadis yang disekap. Namun, usahanya untuk mengendalikan Kevin gagal, semua terlambat saat The Beast kepribadian yang ke-24 telah menguasai seluruh diri Kevin. Tanpa bisa dikendalikan, monster tak punya hati itu membunuh korbannya satu per satu, mulai dari Dr. Flecther, Marie, dan Claire. Casey yang telah mengetahui kepribadian Kevin mencoba melarikan diri, satu-satunya cara ia melepaskan diri adalah pesan yang ditulis Dr. Fletcher.

Say his name “Kevin Wendell Crumb”

Sang monster melihat sesuatu yang berbeda dari Casey, tubuh penuh luka, hati serta mata yang menyimpan duka akibat perlakuan pamannya selama bertahun-tahun. Casey bukanlah anak yang bahagia di dunia, itu yang membuat The Beast tidak bisa membunuh Casey.


Sayangnya, di film Split ini 23 karakter Kevin tidak muncul semua, hanya beberapa dan tidak memiliki porsi besar yang akhirnya membuat saya tidak merasakan perbedaan besar di antara kepribadian Kevin kecuali Barry dan Hedwig. Dengan genre thriller ini, sesungguhnya saya membutuhkan lebih ketegangan di setiap adegan, sesuatu yang lebih sadis, lebih membabi buta, nyatanya saya merasa film ini gagal menghadirkan suspense. Baiklah, maafkan saya para pecinta McAvoy, saya merasa di sana perannya kurang begitu total, dia masih meraba setiap karakter yang berbeda.

Ending menggantung dan entah bagaimana nasib Casey setelah kembali pada pamannya ini menjengkelkan. Sejujurnya saya tidak mendapat kepuasan dari kisah ini, di luar ekspektasi ya. Sepertinya, sutradara membuat film ini menggantung karena akan dibuat sequel tentang hubungan dengan Mr. Glass. Well, let see entah ya menurut penonton lain. Menurutku sih biasa aja. Not special, tapi untuk penggemar McAvoy harusnya tetap nonton.

Btw, aku suka karakter Claire yang tidak mudah menyerah. Dan body-nya Anya Taylor uwuwuw … gitu ya haha :D

Tidak ada komentar: