Sabtu, 01 April 2017

Writing Camp 2




#Plak
Tamparan keras mendarat di pipi. Selama kurang lebih setahun di KBM apa yang sudah dilakukan? Karya apa yang sudah kamu sumbangkan ke Frankfurt, Jerman? (Mengingat momen saat Bunda Asma mengikuti acara kepenulisan di sana, alhamdulillah beberapa antologi dibawa di Hall of Fame KBM. Yuhuu ....

Baiklah, belum banyak sih, tapi setidaknya ada beberapa karya pernah kita torehkan bersama. Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada kakak-kakak senior telah berbagi ilmu yang sangat bermanfaat, saling memberi semangat, oh, bagian ini tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Pokoknya, sebuah pengalaman dan pembelajaran luar biasa menjadi bagian dari keluarga KBM. Kepada para panitia yang sukses dengan acara kemarin terima kasih Ketum Pardiman, Teteh Ingeu, Teh Desi, Teh Hafidah, Teh Yu, Teh Risma, dll

Berdasarkan hasil Writing Camp kemarin bersama Pak Isa Alamsyah. Saya ingin berbagi sedikit pengalaman. Sebelumnya kita sudah ditugaskan untuk membuat cerpen yang akan dibedah. Sayangnya, tidak semua sempat dibedah. Namun, dari karya teman-teman kita banyak belajar.

Inilah beberapa hasil diskusi bersama Pak Isa (pertanyaan saya buat sendiri, jawabannya sesuai penyampaian Pak Isa, cuma karena lupa-lupa ingat ini pakai bahasa saya yee ... mohon dimaafkan kurang dan lebihnya.

#Pertanyaan 1 : Pak, bagaimana sih membuat karya yang bagus?

Jawab : Gampang banget! Milikilah buku 101 Dosa Penulis (Haha ... promo nih Pak Isa.)
Sebenarnya buku ini bisa menjadi salah satu panduan dalam menulis, cukup banyak membantu, tapi bukan berarti kalian tidak boleh melanggar (bukan Al-Quran kok :D).
Hanya saja langgarlah dosa-dosa itu asal tulisan kalian dijamin bagus dan lebih baik.

#Well ... kebanyakan sih, nggak lebih baik.

#Pertanyaan 2 : Dosa-dosa apa saja sih yang sangat berpengaruh terhadap kualitas buku?

Jawab : 1. Dosa dalam ide
            2. Dosa dalam judul
            3. Dosa dalam opening
            4. Dosa dalam konflik
            5. Dosa dalam ending

Kelimanya adalah intisari cerita. Soal teknik dan detail menulis masih bisa diperbaiki. Tapi jika kelimanya salah menggarap, maka mengurangi kualitas. Kualitas sebuah buku akan berpengaruh terhadap minat pembaca.

#Pertanyaan 3 : Bagaimana sih cara Bunda Asma membuat buku yang berkualitas?

Jawab : Asma Nadia tahu bahwa uang 50 ribu bagi kebanyakan orang sangat berharga.
Pengalaman Asma ketika mengisi acara di sebuah stasiun radio. Ada seorang tukang pel, menghampiri : “Mbak, saya sudah membaca dan saya nabung untuk beli bukunya, lho.”
Nah, jika buku kita jelek, maka dosa membuat orang lain kecewa. Karena peduli, tidak ingin membuat kecewa menulislah dengan niat baik, membahagiakan orang dengan tulisan kita. Maka hasilnya akan lebih dan mereka pun puas, tidak merasa sia-sia telah mengeluarkan atau menyisihkan uangnya.

Intermezzo :  Pas bagian ini tiba-tiba sekelebat bayangan cowok-cowok kece lewat, ada yang pake jaket ijo sangat kontras dengan warna kulitnya :D Terus seseorang dengan rambut yang hampir menyerupai Edi Brokoli, pakai jaket levis dalemnya kaos KBM.

Teteh Erie bisik-bisik itu Eyang Wiro sama Kang Dana, kepala jadi ikut muter 180˚.
#Gagal fokus ... terus lupa sama pembahasan selanjutnya.

Itu dulu ya, sebenarnya masih banyak pelajaran yang bisa diambil dari camp kemarin. Insya Allah kapan-kapan dilanjut lagi.

Tidak ada komentar: