Selasa, 19 Agustus 2014

Review My Perfect Sunset



Judul Buku : My Perfect Sunset
Penulis : Kyria
Penerbit : Bentang Pustka
Tebal : 370 halaman
ISBN  978-602-7888-04-3

Di kasih buku ini ayyeee!!! terima kasih... nah, oleh sebab itu saya ingin berbagi pengalaman setelah membacanya.
Kesan pertama, membuat saya tertarik untuk segera menikmati setiap halaman. Saya suka dengan desain cover dan juga warnanya, simple banget! Dan ini merupakan novel dengan jumlah halaman terbanyak... hmmm, tebelnya? (mulai berpikir....)

“Bertemu dengamu pasti bukanlah sebuah kebetulan, melainkan rencana Tuhan yang paling mengesankan.”

Quote yang menarik!
My Perfect Sunset, bercerita tentang cinta segitiga antara Kevin, Indah dan Satria. Indah seorang wanita karier yang mandiri, memiliki tunangan yang sempurna, cakep, tajir, mapan dan setia... (hmm, itu dulu) sebelum Kevin jatuh dalam sebuah kesalahan yang bernama perselingkuhan. Iya, Kevin selingkuh dengan Karina, teman kantornya. Meski sudah menikah, tapi ia tidak bahagia karena perlakuan suaminya yang sering bermain fisik. Dan ia mendapatkan kenyamanan itu dari Kevin.
Di saat terpuruk itulah, Indah bertemu sosok pria yang jauh dari ekspektasi dia mengenai masa depan. Satria, pemuda urakan, nggak jelas juntrungannya, main adu jotos dan segala hal yang berbau kekerasan. Iya, Satria seorang petinju kelas amatir, tapi saya pastikan ia akan menjadi juara dunia (hehe... namanya juga pemeran utama, selalu menang). Indah mengalami dilema, saat Kevin meminta maaf, berjanji akan berubah dan mengajak semuanya dari nol. Tapi, perasaan yang telah hilang  nggak semudah itu bisa ditumbuhkan kembali. Begitulah cinta Indah yang akhirnya menyusut karena sosok Satria yang selalu memberinya rasa aman dan nyaman. Satria tahu percis bagaimana caranya menyenangkan hati wanita, membuat Indah merasa beruntung bertemu dengan Satria yang mampu memenuhi harinya dengan tawa.
Tapi, lagi-lagi Indah disudutkan pada pilihan, melanjukan pertunangannya dengan Kevin atau memilih Satria yang notabene latar belakang keluarga yang nggak jelas apalagi profesinya sebagai petinju, nggak kebayang deh pulang ke rumah melihat dia babak belur.
Ada beberapa kutipan yang menarik menurut saya,
Tapi, kau memperlakukannya seperti plester. Membutuhkannya saat sedang terluka dan membuangnya segera setelah sembuh.”(hal. 114)

Kau berjuang sekuat tenaga agar pada akhirnya nanti, kau bisa melihat sunset-mu yang sempurna.(hal 215)

Tapi, jujur saja untuk sebuah novel romance, buku ini terlalu tebal dan saya menyelesaikannya pun cukup lama. Belum apa-apa, ada rasa jenuh melihat tebalnya halaman. Meskipun ada sisi romantisnya, tapi kalau terlalu tebal membuat saya bosan membacanya. Saya menemukan beberapa typo di buku ini, misal penulisan nama Indah dengan huruf kecil (sok detail?? Hahah...)
Di halaman 258 ada kalimat “... mendengarkan intruksi terakhir Pelatih Ando...” saya agak bingung juga, kenapa tiba-tiba ada satu nama yang nggak dikenal. Karena di halaman sebelumnya menyatakan nama pelatihnya Andika dan tidak ada keterangan bahwa ia dipanggil dengan sebutan Ando. Entahlah, mungkin di bagian ini ada yang terlewat ketika saya membacanya.

Ending-nya di luar dugaan. Dapat dipastikan, buku ini adalah sequel. Jadi, saya mungkin akan membaca kelanjutan ceritanya di My Perfect Sunshine, (hmmm... mungkin kalau ada yang ngasih lagi, atau kalau bukunya tidak terlalu tebal)
Hayoo... yang penasaran kudu baca, siapakah yang akan dipilih Indah? Atau mungkin tidak keduanya? Lalu bagaimana nasib Satria dan Kevin? Atau ketiganya akan menemukan Sunset & Sunshine yang berbeda?

Tidak ada komentar: