Rabu, 11 Februari 2015

#Kisah Kasih Favoritku

SUPERNOVA edisi Kesatria, Putri dan Bintang jatuh



Lama keduanya bertatapan. Seperti orang asing.
Dengan khidmat pria itu akhirnya beranjak mendekat. Merengkuh istrinya dari belakang. Begitu hening. Begitu anggun.
Rana belum pernah mengalami momen seorisinal ini. Satu sensasi yang sama sekali baru.
“Aku tahu semuanya.” Suara Arwin mengalir bagaikan gletser. Membekukan lereng hati.

Arwin

“Jangan menangis. Aku mohon.” Isakan itu tetap tidak berhenti. “Kalau kamu benar-benar mencintainya, aku rela kamu pergi. Aku tidak akan mempersulit keadaanmu. Keadaan kita. Kita sudah sama-sama terlalu sakit. Bukan begitu?” Tidak ada jawaban. “Perasaan ini, cukup besar untukku kuat berjalan sendirian tanpa harus kamu ada. Tidak akan mudah, tapi aku tidak mau membuatmu tersiksa lebih lama lagi. Hanya saja, tolong ...  jangan menangis lagi. Aku sudah terlalu sering mendengar kamu menangis diam-diam, dan itu sangat menyakitkan. Aku mohon.”
Kalimat itu membawa Rana ke dimensi yang sama sekali lain. Menggerakkannya untuk melihat wajah pria yang dinikahinya tiga tahun lalu dengan pandangan baru, tidak lagi tawar. Ada satu makna yang secara aneh terungkap : cinta yang membebaskan.
Giliran Arwin yang terenyak ketika istrinya malah menghambur jatuh, mendekap erat-erat. Rasanya itu bukanlah pelukan perpisahan, melainkan sebaliknya, pelukan seseorang yang kembali.




***

Sepanjang banyaknya kisah yang pernah dibaca selalu bagian ini yang kusuka. Perasaan itu tulus, tanpa mengharap imbalan. Ketika ikhlas menerima bahkan mungkin melepas seseorang yang dicinta, justru di saat itulah kita akan mendapatkan cinta yang sesungguhnya.
Terkadang sisi egois muncul, atas nama cinta sulit melangkah jika tidak dengannya. Sejatinya, bahagia itu saat melihat orang yang dicintai bahagia meski bukan dengan kita. Masalalu tidak bisa diperbaiki, namun kita bisa memperbaiki masa depan, dengan atau tanpanya. Jika jodoh, sejauh apapun melangkah akan kembali pada jalan yang benar.
Dia telah menciptakan yang terbaik, tinggal memantaskan diri saat cinta menyapa.
Tuhan ... temukan aku dalam cinta yang Engkau ridhoi.

Tidak ada komentar: