Minggu, 06 September 2015

REVIEW SUPERNOVA "PARTIKEL"



Judul : Supernova PARTIKEL
Penulis : Dewi Lestari
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 500 halaman
ISBN : 978-602-8811-74-3

PARTIKEL merupakan kelanjutan dari Supernova series yang ke-4 karya Dewi Lestari. Dalam kelahirannya memakan waktu cukup lama. Dengan tebal halaman 500 ini sudah jelas membutuhkan banyak riset yang harus digali. Delapan tahun waktu yang dihabiskan Dee untuk menyusun idenya ini. Meski lama tapi mengobati kerinduan dan rasa penasaran saya dengan apa yang akan terjadi. Partikel lahir dari sebuah riset panjang, kesabaran dan cinta pembaca yang dengan setia menunggu lahirnya partikel yang sempurna. Meski dihiasi kelelahan dan tantangan. Dee menyajikan semua dengan sangat menawan.

Kehidupan “ Zarah” sangatlah kompleks, dibesarkan di sebuah lingkungan yang memiliki adat kuat baik tentang agama maupun hal mistik. Zarah dibesarkan dengan cara yang tak biasa hingga membuat Zarah pun terlalu mendewakan ayahnya. Agama menjadi hal dasar dalam setiap kehidupan umat Islam, tapi sedikit SARA dengan banyak dialog Zarah dengan gurunya yang mempertanyakan tentang kebenaran sebuah agama hingga akhirnya mungkin lebih tepat Zarah atheis. Sayang sih ya ... namun kepiawaian Dee dalam mengangkat konflik ini tidak berujung SARA dan masih bisa diterima masyarakat umum.

Penyajian yang cerdas. Saya sih harus banyak belajar, pernah sekali waktu membahas masalah keagamaan sampai akhirnya menuai pro kontra. Saya katakan seorang China yang masuk Islam, memang pada nyatanya dalam upacara-upacara tertentu misalnya pemakaman secara tidak langsung demi menghormati mendiang orang tuanya, ia ikut menyalakan dupa karena dianggap tradisi. Meskipun ia istigfar berkali-kali, bukan untuk mengikuti ritual tapi hanya untuk menghormati. Well ... hanya sebatas itu kemudian menuai pro kontra.

Namun, Firas mendobrak semua, seorang dosen dan ahli mikologi. Hingga suatu hari Firas menghilang, satu tempat yang menjadi saksi bisu dan ditutupi kemisteriusan bernama “Bukit Jambul” menjadi awal pencarian Zarah dalam menemukan Firas—ayahnya.

Tapi yang terjadi justru Zarah semakin jauh melangkah. Ketika satu kesempatan membawanya keluar dari tempat itu menuju tempat konservasi orang utan di Kalimantan, malah membawanya pergi jauh ke London. Di sana ia memulai segalanya, karier, persahabatan, cinta dan juga penghianatan, termasuk petunjuk yang mengantar ia untuk kembali ke tanah kelahirannya.

Kisah cintanya dengan Storm dan persahabatan dengan Koso menuai pengkhianatan yang membuat Zarah kembali fokus untuk membuka kembali tujuan utama mencari ayahnya. Satu petunjuk penting yang diberikan Paul tentang pemilik kamera sebagai kado ke tujuh belas tahunnya membawa titik terang pencarian. Ayahnya ternyata pintar, setelah semua jurnal penting yang sudah terbakar, kini jurnal itu ditemukan lagi di London. Ada lima jurnal.

Dan satu halaman terakhir yang membuatnya bertanya. Beda dari yang lain, sebuah clue untuk menemukan tiga teman telah menunggu. Ia tersentak namun satu hal yang ia yakini surat untuk PARTIKEL, sudah pasti dirinya. Zarah adalah unsur terkecil dalam partikel.

Sementara itu di Bandung, Elektra dan Bodhi bertemu. Satu aliran listrik yang berdenyut-denyut sebelum mereka bertemu seolah pertanda. Secara bersamaan, keduanya mengingat siapa diri mereka sesungguhnya.
“Akar?”
“Petir?”
Keduanya terpaku berusaha mencerna semua yang telah terjadi. Tanda tanya besar dalam diri mereka seolah hadir. Menunggu orang baru yang harus mereka temukan kembali.


Saatnya menunggu Gelombang J

Tidak ada komentar: