Jumat, 06 Maret 2015

Cinta Tak Terbalas



 

Kukirim untaian kata puitis untukmu. Entah berapa ratus email, tapi tak ada satu pun yang mendapat balasan. Tak apa, tak perlu balasan karena hanya ingin mengungkapkan isi hati. Entah suka, atau tidak hanya ini caraku mencintaimu.

Dear my love ... tak mudah melupakan meski dua tahun terlewati. Tiada hari tanpa memikirkanmu. Dari seluruh stalker dunia, akulah yang paling bebal dan pantang menyerah. Hingga suatu hari di akun facebook, aku melihat perubahan status dari ‘lajang’ menjadi ‘menikah’.

Aku putus asa, andai kau tahu, rasa cinta ini lebih besar darinya. Aku rela mengorbankan seluruh hidup hanya untuk merangkai kata, lalu mempersembahkannya padamu. Tapi, kau tak pernah menyadari itu. Hingga kuputuskan untuk menyatakan perasaan, bukan lewat selembar kertas beramplop pink, atau email. Tapi, bertemu empat mata. Iya, mata yang mampu membunuhku hanya dalam hitungan detik.

Kau membuatku terkejut. Pertama, kau berterima kasih atas semua cerita yang kutoreh dilembaran itu. Kedua, kau bilang mengagumi karya yang kutulis. Ketiga, aku berani mengajakmu untuk lebih dekat tanpa perlu kukirim kertas-kertas itu. Keempat, kau menerima tawaranku tanpa penolakan.

Aku masih menulis di sampingmu, lalu kubacakan untukmu. Lagi-lagi kau tak menjawab. Tak apa karena aku tahu kau lebih bahagia dalam diam. Iya kan?!

-END-

Tidak ada komentar: