Minggu, 08 Maret 2015

Rela Melepasmu

Oleh : Nanae Zha


Dulu kita pernah merangkai mimpi tentang masa depan yang indah. Melalui cinta ini, aku banyak belajar untuk mengendalikan ego, menerima segala keterbatasan karena dirimu akan melengkapi kekurangan. Meski tak kupungkiri rengekan manja, ribuan omelan, cemburu yang menggebu, seringkali melelahkan hati. Kita berdua telah banyak belajar untuk saling memahami.
           
 “Mas, jangan lupa ya, minggu depan ada undangan.”
             
“Oh, aku sibuk harus lembur. Kamu pergi sendiri saja ya.”
          
  Alasan itu tidak hanya sekali, dua kali aku dengar. Seakan setiap saat menghindariku. Waktu luang begitu sulit didapatkan. Sejuta pertanyaan bergelayut di benak. Aku termenung, mencoba introspeksi diri. Mungkin kamu mulai jenuh akan sikapku.

Mas, di mana? Aku udah sampai.

Iya, aku juga kangen kok.

Beberapa pesan singkat dari nomor tak dikenal memenuhi inbox-nya. Ah, ternyata ada wanita lain memasuki kehidupan kami. Dia telah merebut posisiku. Salahku yang memang tak cantik, apalagi seksi, dia begitu sempurna untuk dibandingkan denganku. Tapi, aku punya cinta yang tulus, ada doa yang setiap malam kulantunkan.

Aku berjanji, tidak akan mengeluh meski di rumah tak ada sebutir beras pun. Bisakah kita puasa untuk hari ini? Berharap itu semua bisa membuatmu kembali, memulai semua dari nol lagi. Bisakah berpikir ulang demi anak kita? Aku rela memohon dan merendahkan harga diri demi buah hati.
“Ma, Papa mana?” rengek Radit malam itu.

Ia merindukan papanya, begitu juga aku yang tak pernah berhenti merindukanmu. Tapi, jika kau cinta dia dan membuat lebih bahagia, maka aku rela melepasmu.

Tuhan ... aku mencintainya sampai kapanpun bukan karena ingin, tapi karena aku membutuhkannya. Biarlah cukup Engkau yang tahu.


***
END

Cianjur, 08 Maret 2015

Tidak ada komentar: